Mohon tunggu...
Khofifah Albena Akbar
Khofifah Albena Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi S1 manajemen yang menyukai berkuda

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Asal Usul Teodisi

19 Juni 2023   21:07 Diperbarui: 19 Juni 2023   21:15 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Wabah Covid 19 Dalam Pandangan Teodisi

Pandemi COVID-19 adalah salah satu contoh kasus yang melibatkan pertanyaan teodisi. Beberapa pendekatan teodisi yang mungkin diterapkan dalam konteks pandemi ini adalah sebagai berikut:

1.  Teodisi Pertahanan: Menurut teori ini, pandemi COVID-19 adalah konsekuensi dari interaksi beberapa elemen, termasuk penyebaran virus, kelemahan dalam sistem perawatan kesehatan, dan tindakan manusia, dan merupakan produk dari lingkungan alam yang kompleks. Menurut perspektif ini, kejahatan dan penderitaan pandemi adalah akibat dari keadaan alam yang berbahaya, tapi tidak semua berada di bawah kuasa Tuhan.

2.  Teodisi Penyangkalan: Menurut teori ini, mustahil bagi kita sebagai manusia untuk sepenuhnya memahami tujuan Tuhan atau mengevaluasi tindakan-tindakan-Nya sehubungan dengan wabah ini. Orang mungkin berpendapat bahwa kesengsaraan dan penderitaan yang disebabkan oleh wabah COVID-19 adalah misteri atau bagian dari rencana tersembunyi Tuhan yang tidak dapat kita pahami sepenuhnya.

3.  Teodisi Irenaean: Menurut teori ini, epidemi COVID-19 dan kesengsaraan yang ditimbulkannya diperlukan untuk pengembangan karakter dan kemajuan manusia. Dimungkinkan untuk belajar dari penderitaan, mengembangkan empati, dan memajukan perkembangan moral dan spiritual seseorang.

4.  Teodisi Kritis: Pendekatan ini mungkin mengkritik atau mempertanyakan keyakinan tradisional akan keberadaan Tuhan yang baik dan berkuasa dalam konteks pandemi COVID-19. Mereka mungkin berargumen bahwa keberadaan pandemi ini dan penderitaan yang diakibatkannya menunjukkan bahwa Tuhan tidak bisa menjadi sumber yang baik dan kuasa.

 Pandemi COVID-19 menimbulkan pertanyaan yang mendalam dan kompleks tentang keberadaan Tuhan, kebebasan manusia, keberlanjutan alam, dan tanggung jawab manusia terhadap kesejahteraan satu sama lain. Jawaban atas pertanyaan teodisi dalam konteks pandemi ini terus diperdebatkan dan bervariasi tergantung pada keyakinan, pandangan, dan konteks individu yang berbeda.


Citasi:
 Maftukhin, M. (2018). Pemikiran Teodisi Said Nursi tentang Bencana Alam: Perpaduan Pemikiran al-Ghazali dan al-Rumi. TSAQAFAH, 14(2), 241-262.
 Kristono, J. (2002). Kejahatan dan Kehendak Bebas Menurut Agustinus serta Kontribusinya Dalam Pergumulan Tentang Teodisi (Doctoral dissertation, Seminari Alkitab Asia Tenggara).

Note: kuis absen 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun