Mohon tunggu...
Khoerul Muhlisin
Khoerul Muhlisin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Software Enginer

Saya Khoirul Muhlisin, seorang penulis kreatif dengan minat besar pada dunia literasi, edukasi, dan teknologi. Berpengalaman dalam menciptakan karya tulis berbobot, mulai dari novel, modul pembelajaran, hingga konten digital. Saat ini, saya juga membuka jasa ghostwriting untuk membantu mewujudkan ide-ide luar biasa menjadi karya yang bermakna. Saya percaya bahwa menulis adalah seni untuk mengabadikan pikiran dan perasaan, serta alat untuk menginspirasi banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Roman

Sepucuk Surat Dibawah Cahaya Remang

27 Januari 2025   19:46 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka duduk bersama di bawah pohon ketapang, berbicara tentang kenangan dan mimpi yang dulu mereka miliki. Damar menceritakan perjuangannya melawan tirani, bagaimana ia hidup di pengasingan, dan bagaimana ia selalu memikirkan Laras.

Namun, pertemuan itu hanya sementara. Damar harus pergi lagi, karena bahaya terlalu besar jika ia tinggal.

Refleksi Laras: Cinta yang Tidak Pernah Padam

Setelah Damar pergi, Laras kembali ke rutinitasnya. Tetapi kali ini, ia merasa lebih kuat. Ia menyadari bahwa cinta bukanlah tentang memiliki, tetapi tentang memberi makna pada hidup.

Laras membuka surat terakhir dari Damar dan membacanya dengan hati yang lebih tenang:

"Cinta kita adalah api kecil di tengah badai. Meski redup, ia tidak pernah padam."

Surat itu menjadi lentera kecil di hati Laras, memberi cahaya dalam perjalanan hidupnya yang penuh liku.

Epilog
Malam itu, Laras memandang rembulan yang perlahan tenggelam di balik awan. Ia tahu, meskipun dunia ini penuh kekacauan, cinta akan selalu menemukan jalannya untuk tetap hidup, meski dalam bentuk yang berbeda. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun