Khoerul Fuadhi
UNIVERSITAS PERADABAN
Glempang, Pagojengan, Kec. Paguyangan, Kab. Brebes, Jawa Tengah
Gadget merupakan teknologi terkini yang memiliki berbagai macam fungsi. Gadget menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan untuk menunjang kegiatan dan akitivas, baik secara pribadi maupun kelompok.
Menurut Nanndo Yannuansa, dkk pada bukunya yang berjudul "PENGARUH GADGET PADA ANAK-ANAK" tahun 2020, menyatakan bahwa gadget merupakan peralatan eletronik yang mempunyai fitur pembaharuan sehingga menjadikan kehidupan manuasia lebih praktis.
Menurut Derry pada tahun 2014, menyatakan bahwa gadget merupakan sebuah perangkat atau instrument elektronik yang memiliki tujuan dan fungsi praktis untuk membantu pekerjaan manusia.
Dari beberapa pernyataan yang sudah dijelaskan, gadget itu merupakan teknologi maupun perlatan elektronik yang mempunyai beberapa fitur pembaharuan dengan tujuan dan fungsi yang dapat membantu kegiatan manusia. Dengan beberapa fitur dan fungsinya, gadget juga dimanfaatkan oleh manusia untuk media komunikasi, media pembelajaran dan bahkan untuk media hiburan. Berbagai jenis gadget yang bisa gunakan untuk menunjang kegiatan manusia tergantung dari fungsinya seperti handphone, laptop, kamera digital, music player, jam digital canggih dan lain-lain.
Menurut KBBI (2001:849)Â pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang.
Adanya perkembangan zaman yang pesat, menjadikan gadget sebagai media elektronik yang selalu berevolusi dan berinovasi yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia sehingga menimbulkan dampak dari pemakaiannya, baik dampak positif maupun dampak negatif.
Gadget sendiri merupakan alat yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi jarak jauh. Namun, ketika gadget digunakan secara tidak terkontrol dan menjadi ketergantungan hal ini dapat memunculkan kecenderungan yang negatif, termasuk pada anak-anak. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi malas, tidak tertarik untuk melakukan aktivitas dan kurangnya rasa peduli pada lingkungan. Ibarat orang zaman sekarang mengatakan bahwa "Gadget membawa mereka yang jauh dan menjauhkan mereka yang dekat." Karena ketika seorang anak sudah asyik main gadget dia akan lupa akan segala hal, terutama pada waktu.
Penggunaan gadget juga dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, baik itu secara fisik maupun mental. Mulai dari aspek kognitif, aspek fisik-motorik, aspek perkembangn bahasanya, dan aspek perkembangan sosial. Maka dari itu, penggunaan gadget pada anak sejak usia dini memerlukan pengawasan dan keseimbangan agar anak dapat mengoptimalkan setiap aspek perkembangan secara maksimal yang sesuai dengan tahapan usia perkembangannya.
Dampak Gadget
Pengaruh penggunaan gadget yang berlebihan terutama pada anak-anak dapat menimbulkan dampak yang dapat mempengaruhi kehidupan anak, baik secara fisik maupun mental. Dampak yang ditimbulkan dari pengaruh gadget berupa dampak positif dan negatif bagi perkembang seorang anak.
Menurut Sundus pada tahun 2017, menyatakan bahwa penggunaan gadget pada anak-anak menimbulkan dampak positif dan negatif. Yang mana memberikan dampak positif terhadap motorik dan kognitif anak, selain itu juga bisa digunakan sebagai sarana hiburan dan melatih jiwa kompetisi pada anak-anak. Dia juga mengungkapkan bahwa gadget memberikan dampak negatif yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak, karakter, kualitas belajar anak, gangguan pemusatan, bahkan dapat menyebabkan depresi.
Dampak Negatif
Anak usia dini masih terbilang sangat cepat dalam broses perkembangan, terutama dalam hal berpikir. Anak usia dini cenderung akan mudah meniru apa yang dilihat maupun didengar. Ketika orang dewasa terutama orang tua asik dengan gadget-nya dan kemudian anak itu berada di sekitarnya, maka tidak menutup kemungkinan anak itu juga akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Â Ketika anak itu diberi kebebasan untuk menggunakan gadget tanpa adanya pengawasan,makana akan rentan juga menimbulkan dampak yang negatif bagi anak itu sendiri
Menurut Rohman tahun 2017: 48, menyatakan bahwa segi kehidupan sosial dampak buruk penggunaan gadget (smartphone) diantaranya, cenderung autis atau asyik dengan gadgetnya sendiri, tidak bisa mengontrol diri sendiri akibat sosialisasi kurang, cepat bosan ketika ada yang menasihati, banyak mengeluh, egois tidak terkendali, hidup menjadi tidak teratur akibat kecanduan gadget. Gadget sangat mempengaruhi karakter dan kehidupan bagi seorang anak. Penggunaan gadget yang berlebihan akan menjadi kecanduan bagi anak sehingga enggan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan akan cenderung memiliki emosional yang tinggi.
Menurut Derry Iswidharmanjaya menyatakan bahwa seseorang yang kecanduan gadget akan menghabiskan besar waktunya untuk bermain gadget. Kecanduan yang diakibatkan oleh gadget dapat mengganggu kedekatan orang lain, lingkungan dan teman sebaya. Akibat faktor tersebut menyebabkan anak menjadi pribadi yang tertutup. Anak akan enggan untuk membuka dirinya ketika sudah merasa nyaman dengan dunianya sendiri. Dia akan lebih senang untuk mengerjakan apa ia suka daripada harus membuka dirinya kepada orang lain sehingga menjadi sosok yang pendiam.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Boston College pada tahun 2012, menyatakan bahwa sebanyak 75% anak berusia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur karena penggunaan gadget yang berlebihan tanpa pengawasan. Hal ini bisa terjadi apabila orang tua kurang dalam memberi pengawasan terhadap anak. Anak akan merasa bebas tanpa adanya tuntutan dan bisa menimbulkan rasa ketergantungan pada gadget yang menyebabkan hilangnya rasa peduli pada diri sendiri. Ketika anak sudah asyik dengan gadget-nya, anak itu akan lupa dengan waktu hingga menyebabkan tidak teraturnya pola tidur yang baik.
Berdasarkan penelitian di Bristol University pada tahun 2010, penggunaan gadget berlebihan pada anak yang perlu diwaspadai yaitu meningkatnya risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang perhatian, psikosis, dan masalah-masalah lainnya. Biasanya hal ini terjadi karena interaksi antara anak dengan lingkungan sekitar, contohnya seperti perbuatan bullying. Perbuatan bullying ini bisa menyebabkan gangguan mental pada anak, karena dirinya merasa terancam dan tertekan. Sehingga akan mengakibatkan pemikiran yang berlebihan dalam jangka waktu yang panjang.
Menurut Suwarsi Hasil seminar pengaruh gadget terhadap perkembangan anak pada tanggal 25 September 2016, menyatakan bahwa anak-anak akan sering lupa waktu ketika sedang asyik bermain gadget. Mereka membuang waktu untuk aktivitas yang tidak terlalu penting, padahal waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk aktivitas yang mendukung kematangan berbagai aspek perkembangan pada dirinya. Adanya gadget sering membuat anak lupa akan waktu, banyak waktu yang terbuang sia-sia karena lebih mementingkan gadget, padahal masih banyak waktu yang lebih penting untuk melakukan kegiatan positif lainnya.
Dampak Positif
Dampak negatif penggunaan gadget pada anak usia dini memang sangat banyak, tetapi dengan penggunaan gadget yang sesuai dengan kebutuhan juga dapat memberikan dampak positif yang dapat membantu perkembangan anak terutama dalam aspek berpikir.
Menurut Yordi Anugrah Pertama pada tahun 2015, menyatakan bahwa Anak yang bergaul dengan dunia gadget cenderung lebih kreatif. Dengan adanya gadget, anak zaman milenial justru bisa menjadi anak yang kreatif. Contohnya ketika anak bermain sebuah game yang dapat mengasah otak, dan itu akan meningkatkan proses berpikir pada anak untuk menyelesaikan sebuah permainan dengan kreatif. Banyak sekali aplikasi yang dapat membantu mengasah otak anak pada usia dini terutama pada daya kreativitas anak seperti aplikasi menggambar, mewarnai dan lain sebagainya.
Era globalisasi ini, banyak sekali informasi yang sangat penting dan itu bisa menjadi sebuah wawasan baru bagi anak dengan dibantu oleh orang tuanya. Orang tua sangat berperan penting dalam menyampaikan sebuah pengetahuan baru yang bermanfaat untuk anak-anak. Apalagi di usia dini, mereka masih sangat membutuhkan didikan yang baik dari kedua orang tuanya agar tidak terjerumus ke dalam hal yang negatif.
Menurut Suwarsi Hasil seminar pengaruh gadget terhadap perkembangan anak pada tanggal 25 September 2016, menyatakan bahwa mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan Pemecahan masalah yang mana dalam hal ini anak akan timbul sifat dasar rasa ingin tahu akan suatu hal yang membuat anak akan muncul kesadaran kebutuhan belajar dengan sendirinya tanpa perlu dipaksa. Era milenial saat ini, banyak sekali aplikasi education dengan fitur yang menarik dan menyenangkan. Hal ini bisa meningkatkan semangat belajar anak-anak. Apalagi adanya fitur yang menarik ini, bisa membuat anak itu tidak hanya pintar tetapi senang juga dalam proses belajarnya.
Teknologi yang semakin berkembang juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak. Keterampilan kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan cara berpikir, mengingat, membuat rencana, hingga pemecahan masalah. Dengan adanya aplikasi media seperti video, game dan aplikasi edukasi lainnya bisa menjadikan daya berpikir anak ini terangsang. Contoh aplikasi yang dapat merangsang cara berpikir anak yaitu Puzzle.
Walaupun penggunaan gadget dapat mempengaruhi karakter anak dan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, tetapi setidaknya dengan adanya pengawasan yang cukup dari orang tua dapat meminimalisir terjadinya ketergantungan yang berlebihan pada gadget sehingga menjadi sebuah dampak positif pada diri anak dan lingkungan sekitarnya. Dan alangkah lebih baik juga, anak usia dini dibatasi dalam penggunaan gadget yang berlebihan. Karena ketergantungan pada suatu teknologi itu sangat mempengaruhi kehidupan dan pribadi seseorang. Apalagi usia dini, harus banyak dibekali pengetahuan-pengetahuan yang positif demi kemajuan daya berpikir anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H