Mohon tunggu...
Khoerotun Nisa
Khoerotun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas Islam nahdlatul ulama jepara

selalu bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural di Era Digital

9 Oktober 2023   17:35 Diperbarui: 6 November 2023   22:54 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran pendidikan agama Islam multikultural di era digital adalah pendekatan yang relevan dan penting dalam konteks masyarakat yang semakin global dan terhubung. Melalui penguatan nilai nilai pendidikan multikultural ini peserta didik dapat diharapkan mempunyai persiapan yang cukup dalam menghadapi persoalan masalah sosial dalam kehidupannya serta dapat membentuk manusia yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan lingkungan sekitarnya (Hasanah & Hasanah, 2021:30-50).

Unsur pembelajaran pendidikan agama islam berwawasan multikulturan di era digital

Berikut adalah beberapa unsur penting dalam pembelajaran pendidikan agama Islam multikultural di era digital  (Habibi, 2019: 233).

  • Keanekaragaman Budaya dan Agama: Memahami dan menghargai keberagaman budaya dan agama adalah unsur kunci dalam pendidikan agama Islam multikultural. Siswa harus diajak untuk menghormati dan memahami agama dan budaya lain, serta belajar bagaimana agama Islam dapat hidup berdampingan dengan agama-agama lain dalam masyarakat yang multicultural (Nugroho & Aji, 2016:31).  
  • Teknologi dan Media Sosial: Era digital membawa perubahan besar dalam cara kita belajar dan berkomunikasi. Pemanfaatan teknologi dan media sosial dapat membantu siswa untuk mengakses sumber daya pendidikan agama Islam yang beragam, berkolaborasi dengan individu dari berbagai latar belakang, dan berbagi pemahaman agama mereka secara online (Suyono,Hariyanto, 2015:183).
  • Pendidikan Jarak Jauh: Pendidikan agama Islam multikultural dapat diselenggarakan secara online, yang memungkinkan akses lebih luas bagi siswa dari berbagai latar belakang geografis. Siswa dapat belajar secara fleksibel sesuai dengan jadwal mereka sendiri, tetapi tetap terhubung dengan guru dan sesama siswa melalui platform pembelajaran daring.
  • Pembelajaran Interaktif: Pembelajaran agama Islam multikultural di era digital dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Berbagai sumber daya interaktif seperti video, simulasi, dan permainan pendidikan dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
  • Pendidikan Inklusif: Penting untuk memastikan bahwa pendidikan agama Islam multikultural di era digital bersifat inklusif dan mengakomodasi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Teknologi dapat digunakan untuk menyediakan aksesibilitas yang lebih baik dalam pembelajaran.
  • Kritis Terhadap Informasi: Di era digital, siswa harus diberdayakan untuk menjadi kritis terhadap informasi yang mereka temui online. Mereka perlu dilatih untuk mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dipercaya dan kritis mengevaluasi informasi yang tidak akurat atau bias.
  • Etika Online: Pembelajaran agama Islam multikultural di era digital juga harus mencakup pembelajaran tentang etika online. Siswa perlu memahami bagaimana berinteraksi dengan baik secara online, menghindari perilaku yang tidak etis, dan mempromosikan dialog yang sehat dan saling menghormati di dunia maya.
  • Kolaborasi Antar budaya: Memfasilitasi kolaborasi antara siswa dari berbagai latar belakang budaya dan agama dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang perbedaan dan persamaan agama Islam dengan agama-agama lain. Proyek-proyek kolaboratif dapat menguatkan toleransi dan kerjasama antarbudaya.

Pendekatan ini memiliki potensi besar untuk membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan saling menghormati dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang terus berkembang.Pendidikan agama Islam berwawasan multikultural di era digital memiliki banyak relevansi dan tantangan yang perlu diatasi. Era digital telah mengubah cara kita belajar, berinteraksi, dan memahami agama (Nugroho, 2016:56).

Daftar Pustaka

Habibi, Nicolas. 2019. "Konstruk Pendidikan Multikultural ( Studi Urgensi Integrasi Nilai- Nilai Multikultural Dalam Kurikulum Pendidikan ). Jurnal Tarbawi 15(02):233--47.

Hasanah, Uswatun, and Ida Faridatul Hasanah. 2021. "Internalisasi Pemahaman Moderasi Multikultural Dalam Pendidikan Islam Masa New Normal." Jurnal Keislaman Dan Pendidikan 12(1):32--50.

Nugroho, M. (2016). Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural; Sebuah Upaya Membangun Pemahaman Keberagamaan Inklusif pada Umat Muslim. Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam 8 (1) , 56

Suyono, hariyanto. (2015). belajar dan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. hal 183.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun