Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Membebaskan Jiwa: Antara Gagasan Ki Hajar Dewantara dan Islam

3 Februari 2025   02:54 Diperbarui: 3 Februari 2025   02:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khoeri Abdul Muid, S,Pd,. M.Pd. dan rekan. dokpri

Islam dan Konsep Pendidikan yang Membebaskan

Islam telah lebih dahulu mengajarkan bahwa ilmu adalah cahaya yang membebaskan manusia dari kebodohan dan keterbelakangan. Pendidikan dalam Islam bukan sekadar transfer informasi, tetapi juga membentuk karakter, akhlak, dan kesadaran diri.

Dalam Islam, pendidikan bertujuan menciptakan manusia yang berilmu dan bertakwa. Ilmu tidak hanya dipelajari untuk kehidupan dunia, tetapi juga untuk meningkatkan derajat manusia di sisi Allah. Ini sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al-Mujadalah: 11:

"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."

Tujuan pendidikan menurut Islam tidak jauh berbeda dari konsep Ki Hajar Dewantara yang ingin mencetak manusia yang sadar dan bertanggung jawab. Bedanya, Islam menekankan bahwa ilmu harus selaras dengan keimanan dan ketaqwaan.

Selain itu, pendidikan dalam Islam juga tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga mencerahkan akal dan hati. Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa pendidikan sejati adalah yang mampu membuka pikiran dan membersihkan hati. Islam tidak mengajarkan pendidikan yang hanya mengejar nilai akademis, tetapi juga membentuk manusia yang memiliki kesadaran sosial, akhlak yang baik, serta keseimbangan antara ilmu dunia dan akhirat.

Jika dalam konsep Ki Hajar Dewantara, guru harus menjadi panutan yang membimbing muridnya dengan penuh inspirasi, maka dalam Islam, guru memiliki peran yang lebih mulia, yaitu sebagai pewaris para nabi. Rasulullah sendiri dikenal sebagai pendidik yang membebaskan manusia dari kebodohan, penindasan, dan keterbelakangan.

Dalam QS. At-Taubah: 128, Allah berfirman:

"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri; berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun