Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Membebaskan Jiwa: Antara Gagasan Ki Hajar Dewantara dan Islam

3 Februari 2025   02:54 Diperbarui: 3 Februari 2025   02:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khoeri Abdul Muid, S,Pd,. M.Pd. dan rekan. dokpri

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Kepala Sekolah SDN Kuryokalangan 02, Gabus, Pati

 

Pendahuluan: Pendidikan, Sekadar Keterampilan atau Kebebasan Jiwa?

Bayangkan seorang anak yang tumbuh dalam sistem pendidikan yang hanya menuntut hafalan dan nilai akademis tanpa benar-benar memahami makna belajar. Apakah ia benar-benar menjadi manusia yang merdeka? Atau justru terjebak dalam pola pikir yang terbatas?

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, menekankan bahwa pendidikan harus membebaskan jiwa, bukan sekadar membekali seseorang dengan keterampilan atau pengetahuan akademis. Pemikiran ini mengajak kita untuk bertanya lebih dalam: Apakah sistem pendidikan kita sudah membentuk manusia yang merdeka? Bagaimana Islam memandang pendidikan yang membebaskan ini?

Ki Hajar Dewantara dan Pendidikan yang Membebaskan

Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan bukan hanya sarana untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga alat untuk membentuk manusia yang mandiri, kritis, dan memiliki kesadaran sosial. Ia merumuskan konsep "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani", yang berarti:

Di depan memberi teladan -- Guru adalah panutan, bukan hanya pemberi instruksi.
Di tengah membangun semangat -- Pendidikan harus menginspirasi, bukan menekan.
Di belakang memberi dorongan -- Murid harus tumbuh dengan kebebasan berpikir dan bertindak.

Konsep ini memiliki kemiripan dengan filosofi pendidikan dalam ajaran Hindu dan Buddha, yang menekankan pencerahan batin dan kebebasan dari keterikatan duniawi. Namun, apakah ini berarti pendidikan yang membebaskan hanya berasal dari pemikiran Timur?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun