Keesokan harinya, Raka menemui Pak Wiryo di tepi sungai. Sang kakek memberikan tugas sederhana. "Bawalah air sungai ini menggunakan wadah yang berlubang kecil di dasarnya."
Raka tertawa keras. "Mana mungkin bisa, Kek? Air akan selalu bocor keluar."
"Cobalah," kata Pak Wiryo dengan tenang.
Raka pun mencoba, tetapi seperti yang ia duga, air terus mengalir keluar. Setelah beberapa saat, ia menyerah. "Ini sia-sia! Mustahil untuk membawa air dengan wadah berlubang!"
Pak Wiryo tersenyum dan berkata, "Seperti itulah ilmu jika tanpa rendah hati. Ilmu yang kamu kumpulkan akan bocor, tidak berguna, dan tidak bertahan lama. Hanya dengan kerendahan hati, ilmu dapat tertahan di dalam diri."
Raka terdiam, wajahnya memerah. Ia menyadari kesombongannya telah membuatnya sulit menerima pelajaran hidup.
Hari-hari berlalu, dan Raka mulai mendalami ajaran dari tembang macapat yang diajarkan Pak Wiryo. Ia berusaha untuk bersikap rendah hati, berani mengalah, dan tidak lagi mudah terprovokasi. Suatu hari, saat ia membantu seorang tetua desa yang sedang dimarahi orang lain, Raka hanya diam menunduk, seperti yang diajarkan Pak Wiryo. Orang-orang di sekitarnya mulai melihat perubahan dalam dirinya.
Waktu berlalu, dan Raka tumbuh menjadi pemuda yang bijaksana. Ia tidak hanya dikenal karena kecerdasannya, tetapi juga kerendahan hatinya. Orang-orang desa sering mengingat kata-kata yang ia petik dari ajaran Pak Wiryo: "Ilmu bukan untuk dibanggakan, tetapi untuk membantu sesama."
Pak Wiryo tersenyum puas melihat perubahan itu. Sebelum pergi meninggalkan desa, ia berkata kepada Raka, "Nak, engkau telah memahami makna sejati dari tembang ini. Ingatlah, berani mengalah akan ditinggikan di kemudian hari. Teruslah berjalan dengan hati yang rendah, seperti air yang mengalir tenang tetapi mampu mengikis batu."
Raka mengangguk. Dalam hatinya, ia berjanji untuk terus menjalani hidup dengan andhap asor, sebagaimana ajaran dari tembang macapat yang mengubah hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H