"Jika suatu hari aku harus memilih antara segalanya dan persahabatan ini, Lif," ujar Bima pelan, "aku akan memilih persahabatan ini. Karena di dalamnya ada segalanya."
Alif tersenyum dan menatap matahari yang mulai terbenam. "Dan aku akan selalu ada untuk memastikan pilihanmu tidak pernah salah, Bim."
Persahabatan sejati bukan hanya tentang momen-momen indah, tetapi juga tentang bagaimana kita bertahan di saat tergelap. Alif dan Bima adalah bukti nyata bahwa sahabat sejati adalah anugerah yang mampu mengubah badai menjadi pelangi. Di dunia yang penuh cobaan, mereka adalah lentera yang saling menerangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H