Kesamaan: Mengajarkan nilai melalui praktik nyata, bukan hanya teori.
Relevansi: Sangat penting dalam membangun karakter siswa melalui perilaku positif guru.
3. Cerita dan Kisah Inspiratif
- Metode Nabi: Nabi menggunakan kisah para nabi sebelumnya atau kisah perumpamaan untuk menjelaskan pelajaran moral.
- Metode Kekinian: Pendekatan ini setara dengan Storytelling, yang digunakan untuk menyampaikan konsep abstrak melalui cerita yang menarik.
Kesamaan: Kisah memudahkan siswa memahami pelajaran dengan lebih baik melalui konteks emosional.
Relevansi: Membuat pelajaran lebih bermakna dan mudah diingat.
4. Pujian dan Motivasi
- Metode Nabi: Nabi selalu memberikan pujian yang tulus untuk mendorong semangat, seperti memuji Mu'adz bin Jabal.
- Metode Kekinian: Mirip dengan Positive Reinforcement, di mana siswa diberi penghargaan atau pujian atas pencapaian mereka.
Kesamaan: Meningkatkan motivasi dan membangun rasa percaya diri siswa.
Relevansi: Sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif.
5. Penggunaan Perumpamaan (Tasybih)
- Metode Nabi: Nabi sering menggunakan analogi, seperti perumpamaan jalan lurus dan jalan menyimpang.
- Metode Kekinian: Sejalan dengan Metode Kontekstual yang mengaitkan pelajaran dengan pengalaman sehari-hari siswa.
Kesamaan: Membantu siswa memahami konsep abstrak melalui visualisasi atau analogi.
Relevansi: Memudahkan siswa memahami materi yang kompleks.
6. Kontekstual dan Bertahap
- Metode Nabi: Nabi mengajarkan Islam secara bertahap, seperti pelarangan khamar yang dilakukan bertahap.
- Metode Kekinian: Sama dengan Scaffolding, di mana pengajaran diberikan sedikit demi sedikit sesuai tingkat kemampuan siswa.
Kesamaan: Menghormati tingkat pemahaman siswa dan memberikan materi secara progresif.
Relevansi: Membantu siswa mencapai pemahaman lebih mendalam tanpa merasa kewalahan.
7. Empati dan Penyampaian Lembut
- Metode Nabi: Nabi selalu mengajar dengan empati, seperti ketika seorang Badui kencing di masjid.
- Metode Kekinian: Mirip dengan Social and Emotional Learning (SEL), yang menekankan empati, pengelolaan emosi, dan hubungan sosial.
Kesamaan: Pendekatan yang berpusat pada siswa, memperhatikan kebutuhan emosional mereka.
Relevansi: Membantu siswa merasa diterima dan didukung dalam proses belajar.