Di tempat lain, Bung Tomo mengudara melalui siaran radio. Suaranya menggema di antara reruntuhan kota.
"Saudara-saudaraku, jangan gentar! Allahu Akbar! Hari ini kita buktikan bahwa Surabaya tidak akan tunduk! Pertahankan kota kita sampai titik darah penghabisan!"
Malam tiba, tapi perlawanan tak berhenti. Di bawah langit merah dan reruntuhan kota, Surabaya tetap berdiri. Para pejuang tahu, mereka mungkin kehilangan nyawa, tapi mereka tidak akan pernah kehilangan semangat. Perjuangan mereka adalah nyala api abadi untuk Indonesia yang merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H