Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dialog Ponco-Silo: Jalan Panjang Menuju Pancasila

30 November 2024   09:34 Diperbarui: 30 November 2024   10:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponco: Oh, jadi siapa sih yang pertama kali menggagas Pancasila?

Silo: Gagasan Pancasila dirumuskan secara resmi oleh Soekarno, tetapi banyak tokoh lain yang juga berperan, seperti Muhammad Yamin dan Soepomo. Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945, mereka menyampaikan gagasan tentang dasar negara. Dari sinilah lahir lima prinsip dasar yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Ponco: Apa yang mereka bahas waktu itu, Kak?

Silo: Mereka membahas bagaimana merumuskan dasar negara yang bisa menyatukan bangsa Indonesia yang sangat beragam.

  • Muhammad Yamin: Mengusulkan lima prinsip yang lebih menekankan pada aspek sejarah dan kebudayaan bangsa, seperti peri kebangsaan dan keadilan sosial.
  • Soepomo: Menyoroti konsep negara integralistik, di mana negara adalah kesatuan yang organik dan tidak mementingkan individu atau kelompok tertentu.
  • Soekarno: Memberikan pidato yang kemudian melahirkan istilah "Pancasila", dengan lima sila yang mencakup nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.

Ponco: Jadi, Pancasila itu hasil diskusi mereka di BPUPKI?

Silo: Iya, tapi perjalanan tidak berhenti di situ. Setelah sidang BPUPKI, ada perdebatan soal sila pertama, Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Karena ada keberatan dari wilayah-wilayah Indonesia Timur yang mayoritas non-Muslim, akhirnya sila pertama diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa pada 18 Agustus 1945.

Ponco: Wah, berarti ada kompromi besar ya, Kak, biar semuanya merasa terwakili?

Silo: Betul, kompromi itu menunjukkan semangat persatuan dan toleransi. Dari situ kita bisa belajar bahwa Pancasila adalah hasil perjuangan bersama, bukan milik satu golongan saja.

Ponco: Tapi, Kak, kenapa penjajah nggak suka sama Pancasila? Bukannya itu cuma dasar negara?

Silo: Penjajah tahu bahwa Pancasila itu bukan sekadar dasar negara, tapi juga semangat pembebasan. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan keadilan sosial bertentangan dengan politik adu domba yang mereka terapkan. Jadi, Pancasila adalah ancaman bagi penjajahan.

Ponco: Sekarang aku paham, Kak. Pancasila itu ternyata punya sejarah panjang dan penuh perjuangan. Makanya penting banget untuk dijaga, ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun