Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hembusam Terakhir

29 November 2024   11:29 Diperbarui: 29 November 2024   11:29 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Asap tipis menari di udara, mengepul dari reruntuhan bangunan yang terbakar. Di tengah debu dan darah, aku terduduk lemah, menatap tubuh kecil yang terbaring kaku di pelukanku. Napasnya sudah berhenti. Dunia seakan ikut membeku.

"Kenapa aku tidak bertindak lebih cepat?" tanyaku, mengguncang tubuh itu dengan sia-sia.

Tiga jam sebelumnya, aku berdiri di depan pintu rumah. Di dalam, terdengar tangisan anak-anak dan suara perempuan memohon.

"Tolong, Tuan! Mereka hanya anak-anak!"

Aku mengenali suara itu. Bu Lastri, tetanggaku. Rumahnya adalah tempat anak-anak yatim berlindung. Namun malam itu, para penagih utang datang.

Aku menggenggam gagang pintu. Haruskah aku masuk? Atau aku hanya seorang penonton?

"Bukan urusanku," gumamku, melangkah pergi.

"Kau dengar tadi malam?" tanya Jaka, temanku, pagi itu. "Rumah Bu Lastri dibakar."

Aku tertegun. "Apa? Siapa yang melakukannya?"

Jaka menatapku heran. "Bukankah kau ada di sana? Bukankah kau mendengar? Apa yang kau lakukan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun