Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiga Jalan di Persimpangan

29 November 2024   09:51 Diperbarui: 29 November 2024   08:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Candra dan Tirta terperangah. "Lalu, apa gunanya ujian itu, Guru?" tanya Tirta.

Ki Sancaka tertawa kecil. "Karena ujian itu bukan tentang peti atau batu. Ujian itu tentang kalian sendiri. Candra, kau terlalu malas untuk berusaha. Tirta, kau terlalu kikir untuk berbagi apa yang kau dapatkan."

"Lalu, apa arti peti itu?" tanya Candra ragu.

Ki Sancaka menatap mereka lama sebelum menjawab. "Peti itu hanyalah cermin. Batu-batu biasa itu menjadi tidak berguna di tangan Tirta, karena ia hanya menyimpannya. Dan kau, Candra, bahkan tidak tahu bentuknya karena kau tidak peduli untuk mencarinya."

Di akhir hari, Ki Sancaka memberikan permata itu kepada seorang murid lain, Bayu, yang tidak pernah ikut dalam perdebatan atau perburuan.

"Kenapa dia, Guru?" protes Tirta.

"Karena Bayu tahu bagaimana mencari dan memakai," jawab Ki Sancaka tegas.

Candra dan Tirta saling menatap, mata mereka penuh penyesalan. Tapi Ki Sancaka tidak memberi mereka waktu lagi. "Hidup tidak hanya tentang memiliki atau menikmati. Hidup adalah tentang memberi manfaat. Kalian memilih jalan kalian sendiri, dan ini adalah hasilnya."

Di luar, angin dingin bertiup. Dalam hati mereka, kebenaran Ki Sancaka terasa seperti pedang yang menghunus, mematahkan ego masing-masing. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun