"Berbuat baik juga, Pak?" celetuk seorang mahasiswa, membuat aula sedikit ricuh oleh tawa.
Rektor mengangkat tangan, memberi isyarat untuk hening. "Benar. Tapi pertanyaannya, apakah kita benar-benar melakukannya?"
Hening.
Ia melanjutkan, "Kita baru saja menemukan kasus korupsi besar-besaran. Dana beasiswa yang seharusnya membantu mahasiswa kurang mampu justru diselewengkan."
Geger. Suasana aula mendadak riuh dengan bisik-bisik dan komentar.
"Siapa pelakunya?" bisik Alif ke Nara.
"Ssst, diam dulu. Ini baru menarik," jawab Nara.
Rektor melanjutkan, suaranya kini lebih tegas. "Saya memberi kesempatan kepada siapapun yang terlibat untuk maju dan mengaku. Kalau tidak, investigasi akan kami lanjutkan, dan konsekuensinya akan jauh lebih berat."
Beberapa saat tidak ada yang bergerak, hingga tiba-tiba Arya, ketua BEM, berdiri dari barisan depan.
Dengan langkah mantap, Arya naik ke atas panggung. Matanya tajam, dan suaranya menggema di aula besar. "Pak Rektor, saya tahu siapa yang bertanggung jawab."
Semua mata tertuju padanya.