Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayang-Bayang di Balik Mahkota

28 November 2024   15:18 Diperbarui: 28 November 2024   15:27 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Desa Kalinggajaya dikenal sebagai desa yang penuh harmoni. Namun, pagi itu harmoni retak. Dua keluarga besar---Wiranata dan Jayaputra---berdiri berhadapan di lapangan desa. Masing-masing membawa puluhan pendukung bersenjata.

Di atas panggung bambu, Pak Wijaya, kepala desa, berusaha menenangkan situasi. "Saudara-saudaraku! Jangan biarkan kita hancur karena dendam ini! Ingatlah, rukun agawe santosa, crah agawe bubrah!"

Tapi teriakan Pak Wijaya tenggelam oleh amarah yang menyala-nyala.

"Aku tidak akan menyerahkan tanah leluhurku kepada kalian!" teriak Darto Wiranata, menggenggam golok.

"Tanah itu bukan milik keluargamu!" balas Giri Jayaputra dengan tatapan tajam. "Itu tanah desa, dan kami akan membangun pasar untuk kemajuan semua!"

Sejarah permusuhan kedua keluarga ini kembali menguar. Dahulu, ayah Darto dan Giri berselisih karena sebuah ladang yang dianggap keramat. Konflik itu merembet hingga generasi sekarang, diperparah dengan kebijakan desa yang dianggap tidak adil.

Sementara suasana semakin memanas, Lodra, anak bungsu keluarga Wiranata, maju ke tengah lapangan.

"Cukup!" teriaknya lantang.

"Lodra, mundur! Jangan ikut campur urusan ini!" bentak Darto, ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun