Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Ibrahim dan Warisan Spiritualnya (8)

26 November 2024   22:57 Diperbarui: 26 November 2024   23:22 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Jejak Ibrahim dan Warisan Spiritualnya. dokpri

Ponco: Tentu, Mas! Aku jadi penasaran, apa sih maksudnya?

Silo: Dalam hadis Rasulullah SAW, cicak memang disebutkan sebagai hewan yang berusaha meniupkan api untuk memperbesar kobaran api yang membakar Nabi Ibrahim. Karena itu, Nabi menganjurkan umatnya untuk membunuh cicak.

Ponco: Tapi, Mas, cicak kecil gitu mana mungkin meniup api besar?

Silo: Nah, itu poin pentingnya. Ini bukan soal kemampuan fisik cicak, tapi simbolisme dari perbuatan cicak. Cicak di sini melambangkan upaya kecil yang bisa merugikan atau memperbesar keburukan. Makanya, hikmah dari kisah ini adalah kita diajarkan untuk menjauhi hal-hal yang berpotensi membawa kerugian, sekecil apa pun itu.

Ponco: [mengangguk] Jadi bukan soal cicaknya benar-benar meniup api, ya?

Silo: Tepat. Dan menariknya lagi, Sayyidah Aisyah r.a., istri Nabi, selalu menyediakan galah untuk memukul cicak. Bahkan, dalam pemahamannya, tokek juga dianggap bagian dari keluarga cicak.

Ponco: Oh, jadi tokek juga dianggap serupa? Aku baru tahu. Tapi apa ini artinya kita harus selalu memukul cicak?

Silo: Fokusnya bukan pada perintah memukul cicak semata, tapi pada nilai yang diajarkan Nabi SAW: membasmi keburukan sekecil apa pun. Kalau cicak di rumah tidak membahayakan, ya tidak perlu kita berlebihan.

Ponco: Hmm, masuk akal sih. Tapi aku masih heran, kenapa kisah seperti ini sering terdengar tidak logis, ya?

Silo: Pertanyaan bagus, Ponco. Inilah ujian iman. Kadang, akal kita merasa sulit menerima sesuatu yang berasal dari wahyu. Tapi, kita diajarkan untuk percaya bahwa hikmah Allah melampaui logika manusia.

Ponco: Jadi maksudnya, iman itu lebih tinggi dari logika?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun