Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Jasa

23 November 2024   17:04 Diperbarui: 23 November 2024   19:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Desa Kalibening diselimuti kesunyian pagi ketika Sari, seorang gadis desa yang sederhana, melangkah ke sumur umum untuk mengambil air. Kehidupan Sari selalu penuh kerja keras. Ia tak pernah menghitung-hitung kebaikan yang ia lakukan, entah kepada tetangga, teman, atau bahkan orang asing yang hanya singgah sebentar di desa itu.

Namun, tidak semua orang mengerti ketulusan Sari. Salah satunya adalah Lasmi, tetangganya yang sering iri hati. Lasmi merasa terganggu karena semua orang selalu memuji Sari.

"Ah, dia sok baik saja," gumam Lasmi suatu pagi sambil mencuci pakaian di sumur. "Aku yakin, dia itu cuma cari perhatian."

Sari yang mendengar itu tersenyum kecil. Ia tak menanggapi, hanya melanjutkan pekerjaannya.

Suatu hari, berita mengejutkan datang. Lasmi jatuh sakit parah. Tubuhnya lemah, dan ia tak bisa bekerja untuk menghidupi keluarganya. Desas-desus mulai menyebar bahwa keluarganya kehabisan uang untuk membeli obat.

"Kasihan, ya. Tapi siapa yang mau bantu? Lasmi kan sering menyakiti orang," bisik seorang ibu di warung.

Namun, tanpa banyak bicara, Sari diam-diam mulai bergerak. Ia menggunakan sebagian besar uang hasil kerjanya sebagai buruh tani untuk membeli obat dan bahan makanan bagi keluarga Lasmi. Setiap malam, ia meninggalkan barang-barang itu di depan pintu rumah Lasmi tanpa pernah mengungkapkan identitasnya.

Waktu berlalu. Lasmi perlahan pulih, tetapi ia tak pernah tahu siapa yang telah membantu keluarganya melewati masa sulit. Hingga suatu hari, ia memergoki Sari yang tengah meninggalkan sekantong bahan makanan di depan rumahnya.

"Sari?" Lasmi memanggil dengan suara parau.

Sari terkejut, namun segera tersenyum lembut. "Oh, aku hanya mampir. Ini... aku bawakan sedikit beras untuk keluargamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun