Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi Rasa Malas dengan 6 Teknik Jepang: Perspektif Islam, Filsafat, dan Bukti Keampuhannya

20 November 2024   00:59 Diperbarui: 20 November 2024   04:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: www.newtimes.co.rw

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Rasa malas adalah tantangan yang sering menghalangi produktivitas. Berbagai teknik dikembangkan untuk mengatasinya, termasuk enam teknik dari Jepang yang tidak hanya efektif secara praktis tetapi juga relevan dengan nilai-nilai Islam dan filsafat: ikigai, kaizen, shoshin, harahachibu, pomodoro, dan wabisabi.

Berikut penjelasan dan inspirasi nyata penerapan masing-masing teknik ini.

1. Ikigai: Alasan Hidup

Konsep: Ikigai membantu seseorang menemukan makna hidup dengan menggabungkan passion, kebutuhan dunia, keahlian, dan penghasilan.

Perspektif Islam: Dalam Islam, hidup yang bermakna berpusat pada tujuan mencari keridhaan Allah (QS Adz-Dzariyat: 56). Ikigai dapat membantu Muslim menyeimbangkan dunia dan akhirat.

Bukti: Studi National Geographic tentang "Blue Zones" di Okinawa menunjukkan bahwa orang yang menjalani prinsip ikigai memiliki harapan hidup tertinggi.

Cerita Inspiratif: Seorang ibu rumah tangga menemukan ikigai-nya saat mulai merajut untuk membantu perekonomian keluarga. Meski sederhana, fokus pada tujuan hidupnya membuat setiap hari terasa bermakna, dan rasa malas hilang tergantikan oleh semangat.

2. Kaizen: Perbaikan Berkelanjutan

Konsep: Kaizen mengajarkan bahwa perubahan kecil yang konsisten dapat membawa hasil besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun