Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayang-Bayang Kepentingan

19 November 2024   10:42 Diperbarui: 19 November 2024   10:42 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arjuna tak bisa tinggal diam. Malam itu, ia mendatangi rumah Pramudya dengan membawa dokumen tersebut.

"Kamu sudah tahu aku akan menemukan ini," kata Arjuna, meletakkan dokumen di meja.

Pramudya menatap kertas itu sekilas, lalu bersandar di kursi dengan wajah lelah. "Dan apa rencanamu, Jun? Membeberkannya ke publik? Menghancurkanku?"

"Beri aku alasan untuk tidak melakukannya."

Pramudya terdiam. Ia berjalan ke jendela, menatap lampu kota yang berkelap-kelip. "Mereka mengancam keluargaku, Jun. Aku tidak punya pilihan. Kalau aku melawan, mereka akan menghancurkan bukan hanya aku, tapi semua yang kusayangi."

Arjuna terkejut. "Dya, kenapa kamu tidak bicara padaku? Kita bisa melawan mereka bersama!"

"Melawan mereka?" Pramudya berbalik, matanya tajam. "Kamu tahu apa yang terjadi pada orang yang menentang mereka? Mereka akan dipaksa menyerah, atau lebih buruk, dimusnahkan."

Suasana menjadi hening. Arjuna menatap sahabatnya dengan kekecewaan mendalam. "Kalau begitu, kamu sudah kalah sejak awal."

Keesokan harinya, kabar besar mengguncang kota. Pramudya ditangkap atas tuduhan korupsi dan penggelapan. Media meliputnya tanpa henti, menayangkan wajah lelahnya mengenakan rompi oranye.

Namun, beberapa hari kemudian, kabar yang lebih mengejutkan datang. Pramudya ditemukan tewas di sel tahanannya. Polisi menyebutnya bunuh diri, tetapi Arjuna curiga ada sesuatu yang lebih besar.

Di tengah duka, Arjuna menerima surat tanpa nama. Isinya hanya satu kalimat: "Dia tak akan pernah menang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun