Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tumbuhkan Semangat Gotong Royong, Yuk! Kenapa?

19 November 2024   02:04 Diperbarui: 19 November 2024   02:26 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

V. Contoh Implementasi Gotong Royong

1. Penanganan Bencana Alam

Saat bencana seperti gempa bumi atau banjir, masyarakat Indonesia dikenal cepat bergerak dalam gotong royong untuk mendirikan posko, menggalang bantuan, dan mengevakuasi korban.

2. Pembangunan Infrastruktur Desa

Di banyak daerah pedesaan, pembangunan jembatan, masjid, atau jalan masih dilakukan melalui gotong royong, mengurangi biaya dan mempercepat proses.

3. Gerakan Kebersihan Lingkungan

Program seperti "Clean Up Day" melibatkan masyarakat dalam membersihkan lingkungan bersama-sama, memperkuat rasa memiliki terhadap komunitas mereka.

VI. Kesimpulan

Gotong royong adalah nilai luhur bangsa Indonesia yang relevan sepanjang masa. Dengan landasan teori seperti solidaritas sosial, modal sosial, dan kebutuhan dasar manusia, gotong royong terbukti mampu memperkuat kohesi sosial, mengatasi tantangan kolektif, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan seperti urbanisasi, individualisme, dan modernisasi harus diatasi dengan strategi seperti pendidikan berbasis karakter, digitalisasi, dan penguatan komunitas lokal. Jika dikelola dengan baik, gotong royong akan terus menjadi pilar utama dalam membangun bangsa yang kuat dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun