Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Literasi

18 November 2024   20:43 Diperbarui: 18 November 2024   20:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Langit Sukoharjo pagi itu penuh harapan. 

Tim Sinergi Literasi tiba di Madrasah Islam Modern-Tahfidzul Quran (MIM-TQ) di Mbulu dengan semangat membara meski sinyal gawai hilang entah ke mana.

"Sinyal nol bar. Plan B?" tanya Rafi sambil mengangkat telepon yang hanya berfungsi sebagai pengingat waktu.

Dina mengangkat bahu sambil tersenyum percaya diri. "Tenang, Bos. Kalau teknologi nggak bisa jalan, kita bawa aksi panggung. Siapkan kostum dan mental, kita berubah jadi aktor digital!"

"Gila, aku jadi hacker lagi? Aku nggak dibayar cukup untuk ini," keluh Akbar sambil menarik topi hitam dari tasnya.

Di depan siswa, mereka memulai simulasi dramatis: Akbar menjadi hacker jahat, Dina dan Rafi jadi pahlawan digital yang menyelamatkan data para siswa. Suasana meriah, tawa pecah, tapi pelajaran tentang keamanan digital tersampaikan dengan cara yang segar dan tak terlupakan.

Sesi berikutnya bersama orang tua RA Al-Madina tak kalah menarik. Ketika seorang ibu mengeluh soal anaknya yang kecanduan gawai, Dina menjawab dengan penuh empati. "Bu, teknologi itu kayak gelombang laut. Anak-anak kita perahu. Kita nggak bisa hentikan ombak, tapi kita bisa jadi nahkoda, ngarahin mereka ke pantai yang aman."

Tepuk tangan riuh. Peserta tampak puas. Rafi menghela napas lega. Semua berjalan sesuai rencana.

Sore harinya, mereka mampir ke rumah Fikri untuk seminar daring Future Connections Summit. Sesi berjalan serius, sampai Dina melontarkan pertanyaan yang membuat pembicara tertegun. "Pak, teknologi memang alat. Tapi, apa jadinya kalau manusia terlalu sibuk dengan alat ini sampai lupa menjadi manusia?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun