Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam Kearifan Lokal Indonesia

17 November 2024   20:45 Diperbarui: 17 November 2024   20:56 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerajaan Majapahit mempraktikkan harmoni di antara beragam etnis dan agama, termasuk Hindu, Buddha, dan kepercayaan lokal. Toleransi ini memungkinkan semua kelompok hidup berdampingan dengan damai.

Kutipan:
"Segala rakyat, dari segala agama, tunduk pada aturan yang adil dan membawa kebahagiaan."

Tradisi ini memperkuat nilai bahwa tidak ada satu pun kelompok berhak menindas atau mengabaikan hak kelompok lain.

3. Huma Betang: Simbol Persatuan dan Kesetaraan

Di Kalimantan, masyarakat Dayak memiliki tradisi Huma Betang, rumah panjang yang dihuni oleh berbagai keluarga dari suku dan keyakinan yang berbeda.

Prinsip hidup bersama ini menekankan pentingnya toleransi, musyawarah, dan saling menghormati demi menjaga keharmonisan.

Huma Betang menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat tradisional menjunjung keadilan sosial dan persatuan, sesuai dengan sila kedua Pancasila.

4. Mapalus: Gotong Royong dan Keadilan di Minahasa

Di Minahasa, Sulawesi Utara, terdapat tradisi Mapalus, sebuah sistem kerja sama masyarakat dalam mengelola hasil bumi.

Prinsip ini tidak hanya mengedepankan gotong royong, tetapi juga membagi hasil secara adil, memastikan tidak ada yang merasa dirugikan.

Tradisi ini mencerminkan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat, di mana kesetaraan dijunjung tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun