Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka yang Terpendam

13 November 2024   04:44 Diperbarui: 13 November 2024   07:40 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan setelah kejadian itu, Rangga masih terpaku pada kenangan-kenangan mereka. Kehilangan Ratih adalah hal yang tak pernah ia sangka akan begitu menghantui. Dalam diam, ia mulai memahami kata-kata Ratih, bahwa kesetiaan adalah cermin dari pengendalian diri yang kokoh---bukan pembenaran atas keinginan-keinginan yang tak terpenuhi.

Ia akhirnya memberanikan diri membuka pesan yang barusan masuk.

"Aku akan menikah minggu depan. Semoga kamu menemukan kebahagiaan yang sejati, seperti yang pernah kau harapkan."

Ponselnya jatuh, rasa sesak menghantam dadanya. Kebahagiaan Ratih telah tiba, namun tidak bersamanya. Kenangan itu berubah menjadi luka yang terpendam, dan hanya ada satu yang tersisa untuk Rangga---penyesalan yang tak akan pernah mampu ia ubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun