Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja yang Terlewat

8 November 2024   17:59 Diperbarui: 8 November 2024   20:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wedang Selendang Biru, satu," kata Dira kepada pelayan.

Ia menunggu sambil menatap jalanan yang mulai dipenuhi cahaya senja. Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah pesan singkat dari Arga muncul di layar.

"Dira, aku rasa ini sudah cukup. Aku ingin kita berpisah."

Dira membeku. Pesan itu seperti petir yang menyambar jantungnya. Wedang yang tadinya hangat terasa pahit di lidahnya. Ia menatap layar ponsel dengan perasaan yang tak terkendali. Dunia yang seketika terasa penuh harapan kini mendadak gelap. Ia menatap ke luar jendela kedai, mencoba mengatur napas, tetapi bayangan Arga tetap menghantui pikirannya.

"Dira, kamu baik-baik saja?" tanya seorang mahasiswa yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

Dira tersenyum lemah, mencoba menyembunyikan perasaannya. "Ya, aku baik-baik saja," jawabnya singkat, meskipun hatinya teriris.

Dari kejauhan, ia melihat sekelompok mahasiswa berlarian menuju kampus, tertawa riang, tampak bebas dan tanpa beban. Sementara itu, di pojok kedai yang sepi, Dira merasa jauh lebih sendiri. Di tengah keramaian yang tidak pernah berhenti, di tengah suara riuh tawa dan langkah kaki yang berlalu-lalang, ia merasakan kekosongan yang sulit digambarkan. Semua yang ada di sekitarnya seolah berjalan normal, tetapi dunia dalam dirinya telah berubah.

"Kenapa harus seperti ini, Arga?" bisiknya pelan.

Senja yang terlewat mengingatkannya bahwa kadang hidup tidak memberi kesempatan kedua. Dira menatap gelas wedang yang semakin dingin, memikirkan semua yang telah berubah. Keputusan Arga terasa seperti senja yang berlalu begitu saja, meninggalkan kesepian yang dalam. Ia tahu, beberapa hal dalam hidup memang tidak akan pernah sama lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun