OLEH: Khoeri Abdul Muid
Latihan angkatan laut Orruda antara Rusia dan Indonesia, yang pertama kali digelar pada November 2024, bukan sekadar peristiwa militer biasa.
Sebagai sebuah kolaborasi internasional, Orruda bisa dilihat melalui berbagai lensa: politik, hukum, filsafat, simbolisme, dan teori-teori lainnya.
Gabungan antara simbol Garuda Indonesia dan Elang Rusia dalam nama latihan ini menciptakan sebuah narasi mendalam yang menandakan hubungan kedua negara yang semakin erat, tidak hanya dalam ranah keamanan, tetapi juga dalam pencarian makna bersama di dunia yang semakin terhubung ini.
Perspektif Politik:
Dari sudut pandang politik, Orruda dapat dipahami sebagai upaya untuk memperkuat aliansi strategis antara Rusia dan Indonesia dalam menghadapi dinamika geopolitik global.
Di tengah ketegangan internasional dan persaingan kekuatan besar, kedua negara ini memilih untuk menjalin kerja sama yang tidak hanya mencakup pertahanan, tetapi juga menciptakan ruang untuk diplomasi yang lebih luas.
Latihan militer bersama ini mengirimkan pesan kuat bahwa kedua negara, meskipun terpisah oleh jarak geografis, memiliki tujuan politik yang selaras dalam beberapa isu internasional.
Perspektif Hukum:
Dari perspektif hukum internasional, latihan militer seperti Orruda dapat dipandang sebagai bagian dari implementasi hak negara untuk melakukan kerja sama pertahanan di luar perjanjian formal, seperti yang tercantum dalam Piagam PBB.
Kerja sama ini tidak melanggar prinsip-prinsip kedaulatan negara, karena dilakukan atas dasar kesepakatan bersama yang mengutamakan perdamaian dan stabilitas regional.
Namun, hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap negara-negara ketiga yang mungkin melihat latihan semacam ini sebagai ancaman atau tantangan terhadap posisi mereka di kawasan.
Perspektif Filsafat:
Dari segi filsafat, Orruda berbicara tentang pencarian untuk membangun dunia yang lebih aman dan stabil melalui kerja sama. Di sini, konsep-konsep seperti "keberagaman dalam persatuan" dan "kekuatan melalui kerjasama" menguatkan makna dari latihan ini.
Seperti halnya simbol Garuda yang melambangkan kebebasan dan persatuan Indonesia, atau Elang yang menandakan kebanggaan dan kemuliaan Rusia, latihan ini bukan hanya tentang pertemuan fisik antara dua armada, tetapi juga pertemuan ideologi yang saling melengkapi dalam menghadapi tantangan global.
Simbolisme:
Simbolisme Garuda dan Elang yang terintegrasi dalam nama Orruda memberikan dimensi tambahan terhadap latihan ini.
Garuda, sebagai lambang Indonesia, mengandung makna kebersamaan dan harmoni dalam keberagaman, sementara Elang Rusia melambangkan kekuatan dan kebebasan.
Gabungan kedua simbol ini memberikan pesan yang lebih dalam tentang potensi kolaborasi internasional yang menghargai perbedaan namun tetap berfokus pada tujuan bersama yang lebih besar.
Simbolisme ini mengingatkan kita pada kekuatan pemersatu dalam keragaman dan pentingnya menghormati setiap budaya serta sistem yang ada.
Teori Kekuatan (Power Theory):
Dalam teori hubungan internasional, latihan bersama ini bisa dianalisis melalui teori kekuatan. Keberhasilan Orruda dalam mempererat hubungan kedua negara bukan hanya tentang diplomasi atau ekonomi, tetapi juga menunjukkan pengaruh kedua negara dalam skala global.
Melalui latihan ini, Rusia dan Indonesia memperlihatkan kekuatan mereka dalam menciptakan keamanan dan stabilitas di kawasan mereka, sekaligus menunjukkan bahwa kekuatan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar militer seseorang, tetapi juga oleh kemampuan untuk membangun aliansi yang solid dan saling menguntungkan.
Dengan semua lapisan makna ini, Orruda bukan hanya latihan militer biasa.
Ini adalah simbol dari upaya internasional yang lebih besar untuk menciptakan dunia yang lebih terhubung, aman, dan penuh harapan bagi masa depan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H