Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burger Misteri, Rahasia di Balik Rasa

27 Oktober 2024   03:24 Diperbarui: 27 Oktober 2024   03:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Roni mengangguk pelan. "Ya. Pimpinan tahu soal itu, tapi mereka bilang cuma 'risiko kecil'. Dan lihat sekarang---'risiko kecil' itu sudah memakan korban. Malah ada yang meninggal."

Sari mencatat semuanya dengan cermat. "Roni, menurutmu, siapa di balik keputusan untuk mengabaikan inspeksi ini?"

"Pak Anton," jawab Roni, seolah nama itu membawa beban berat di hatinya. "Dia kepala divisi kontrol kualitas. Dulu dia keras soal kualitas. Tapi sejak dia diiming-imingi bonus besar, semuanya berubah. Aku tahu dia pasti terlibat."

Mereka terdiam sejenak. Sari bisa merasakan ketegangan dan rasa penyesalan dalam diri Roni, yang merasa bersalah karena pernah menjadi bagian dari sistem itu.

"Apa kamu tahu ada yang lain di GoBurger yang sadar soal ini?" tanya Sari penuh harap.

Sebelum Roni sempat menjawab, seorang karyawan lain datang menghampiri mereka dengan wajah penuh amarah. "Hei! Apa yang kamu lakukan di sini, Roni? Kamu tahu aturan, nggak ada ngobrol dengan pelanggan tentang dapur!" bentaknya.

Roni menelan ludah, tampak cemas. Ia menarik lengan Sari dan berbisik, "Datanglah ke rumahku nanti malam. Jam sepuluh. Aku akan ceritakan semuanya."

Malamnya, Sari bergegas menuju rumah Roni di pinggiran kota. Setelah mengetuk pintu beberapa kali, Roni membuka pintu dengan raut wajah gelisah.

"Masuk cepat. Kita nggak bisa bicara lama," katanya sambil memeriksa jalanan sekitarnya. Begitu Sari duduk di sofa kecil yang ada di ruang tamu, Roni mulai bicara.

"Aku... ada beberapa dokumen yang menunjukkan bahwa Green Valley memang tahu soal kontaminasi itu," katanya sambil membuka laci kecil di samping sofa. Ia menarik beberapa lembar kertas dan menyerahkannya pada Sari. "Ini salinannya. Bukti memo dari Pak Anton, di situ tertulis jelas bahwa dia tahu soal bawang yang tercemar tapi tetap meneruskannya."

Sari membaca cepat dokumen itu, matanya terpaku pada kalimat di memo yang bertuliskan, "Risiko ini kecil dan tak perlu diperpanjang." Ia tak percaya bahwa nyawa orang-orang dianggap sebagai "risiko kecil".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun