Pertama, cerkak Jamal sungguh inspiratif dan menunjukkan tingkat pemikiran yang luar biasa. Meski awalnya tampak lucu dan tidak terkait langsung dengan gambar anak yang menjenguk temannya di rumah sakit, anak ini mampu menafsirkan gambar tersebut dengan sangat kreatif dan mendalam.
Kenapa?
Pemikiran Kritis dan Kreatif (HOTS): Anak berhasil menerjemahkan gambar dengan sudut pandang yang berbeda. Alih-alih fokus pada aksi menjenguk, ia menangkap inti dari pertemanan dan pelajaran hidup yang bisa diambil dari peristiwa tersebut, yaitu pentingnya mendengarkan nasihat dan keselamatan.
-
Pengungkapan Akar Konflik secara Tersirat: Judul Pentinge Nali Sepatu sudah mencerminkan konflik utama dalam cerita, yaitu perselisihan antara Agus dan Angga tentang menali sepatu dengan benar. Konflik ini memuncak saat Agus mengalami kecelakaan karena tidak mendengarkan nasihat Angga.
Solusi Konflik dan Amanat: Cerita ini memberikan solusi melalui peristiwa di rumah sakit, saat Agus menyadari pentingnya nasihat Angga. Pesan moralnya kuat: nasihat yang terdengar sepele bisa menjadi sangat berarti untuk keselamatan dan menjaga hubungan baik.
Perubahan Hubungan Karakter: Selain konflik dan solusi, cerita ini menunjukkan perkembangan karakter yang signifikan. Hubungan yang awalnya dipenuhi oleh ejekan berubah menjadi persahabatan setelah Agus menyadari pentingnya menali sepatu dengan benar.
Kesesuaian dengan Tema Gambar: Meskipun cerita tidak langsung menggambarkan tindakan menjenguk teman yang sakit, momen saat Angga menjenguk Agus di rumah sakit menjadi titik balik yang menyatukan konflik dan solusi cerita. Ini menunjukkan bahwa anak mampu mengaitkan gambar dengan pesan yang lebih dalam.
Kesimpulan: Pentinge Nali Sepatu adalah contoh cerkak yang tidak hanya kreatif tetapi juga menunjukkan pemahaman mendalam tentang pertemanan, pentingnya mendengarkan nasihat, dan bagaimana peristiwa kecil bisa membawa perubahan besar. Cerkak ini membuktikan bahwa pendekatan anak terhadap gambar stimulasi visual melibatkan pemikiran kritis tingkat tinggi yang patut diapresiasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H