Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Presentasi Terakhir dan Meme Kocak

19 Oktober 2024   07:14 Diperbarui: 19 Oktober 2024   07:21 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OLEH: Khoeri Abdul Muid

"Pernah nggak, kalian merasa takut banget sebelum presentasi, sampai keringat dingin keluar?" 

Itulah yang dirasakan Winda saat harus memimpin presentasi mata kuliah Teori Sosial Modern, mata kuliah yang dosennya terkenal sangat kritis. Satu kesalahan kecil saja bisa berujung pada banjir pertanyaan yang bikin mental jatuh.

Winda dan kelompoknya sudah berkumpul malam sebelumnya, berusaha menyusun slide demi slide dengan harapan semuanya berjalan lancar. "Kita harus bikin presentasi ini menarik," ujar Winda, memandang laptopnya dengan tatapan penuh tekad. Tapi bagaimana caranya? Topik yang mereka bawa cukup berat, dan mereka harus mencari cara agar teman-teman sekelas nggak bosan.

"Tunggu, gimana kalau kita tambahin meme lucu di akhir presentasi?" tiba-tiba Rani, anggota kelompok yang biasanya pendiam, mengajukan ide. Semua orang di ruangan seketika menoleh padanya.

"Meme?" tanya Winda, sedikit bingung. "Seriusan?"

Rani mengangguk mantap. "Iya dong! Meme bisa bikin suasana jadi lebih santai. Apalagi presentasi yang panjang kayak gini pasti bikin semua orang ngantuk."

Setelah sedikit perdebatan, akhirnya kelompok mereka sepakat menambahkan meme kocak di slide terakhir. Meme-meme seperti 'Orang banyak nanya waktu presentasi biasanya bakal kena 'azab'' dan 'Kenapa tiap presentasi suka banget nanya-nanya, nggak bisa diam apa ya?' terpilih sebagai senjata humor.

Hari presentasi pun tiba. Winda dan teman-temannya maju ke depan kelas dengan rasa was-was. Mereka menyampaikan materi dengan serius, mencoba menjelaskan teori yang kompleks dengan bahasa yang sederhana. Tapi tetap saja, suasana kelas terasa tegang, terutama saat Pak Budi, dosen mereka yang terkenal galak, duduk di sudut ruangan dengan ekspresi tak terbaca.

Akhirnya, mereka sampai di slide terakhir. "Baik, sebagai penutup, kami ingin sedikit mencairkan suasana," kata Winda, meski suaranya terdengar sedikit bergetar. "Ini dia, beberapa meme yang mungkin bisa menghibur."

Begitu slide meme muncul, kelas langsung meledak dalam tawa. Salah satu meme berbunyi, 'Mari kita akhiri sesi menjadi badut pada hari ini, karena tugas presentasi sudah selesai.' Teman-teman mereka tertawa terbahak-bahak, dan yang mengejutkan, Pak Budi juga ikut tersenyum.

"Hahaha, bagus! Presentasinya selesai dengan menyenangkan," kata Pak Budi sambil mengangguk puas. "Tapi, pertanyaan tetap akan datang, jadi bersiaplah."

Dengan sedikit bercanda, Winda menambahkan, "Kami siap, Pak. Semoga nggak kena 'azab' ya karena pertanyaan Bapak." Semua orang tertawa lagi, dan suasana yang awalnya penuh ketegangan berubah menjadi lebih santai.

Presentasi mereka sukses besar. Kelompok Winda bukan hanya berhasil menyampaikan materi dengan baik, tapi mereka juga berhasil menciptakan suasana yang tak terlupakan. 

Dan sejak saat itu, Winda belajar satu hal: di balik presentasi yang serius, selalu ada tempat untuk sedikit humor, terutama meme-meme kocak yang bisa mengubah segalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun