Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Glundhung Pecengis di Tengah Sawah

11 Oktober 2024   20:41 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:47 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegelapan menyelimuti pandangannya. Ia terbatuk, mencoba berteriak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Apa yang terjadi? Akankah ia bisa melarikan diri? Atau, apakah ini akhir dari segalanya? Semua harapan dan ketakutan berkumpul dalam satu pertanyaan yang tak terjawab, saat dia merasakan sesuatu yang dingin dan lembap menyentuh kakinya.

Keesokan harinya, warga desa menemukan obor Sumi tergeletak di tepi sawah. Namun, Sumi tak pernah ditemukan. Cerita tentang Glundhung Pecengis kembali beredar, menambah misteri yang menyelubungi malam itu. Apakah Sumi masih hidup? Atau, apakah dia sudah menjadi bagian dari kegelapan yang menyelimuti sawah tersebut?

Kegelapan malam itu tidak pernah sama setelahnya. Tidak ada lagi bakul tempe yang berani melintasi jalan setapak itu sendirian. Namun, tawa Glundhung Pecengis terus menggema di telinga mereka, meninggalkan pertanyaan yang tak terjawab: apa yang sebenarnya terjadi pada Mbak Sumi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun