OLEH: Khoeri Abdul muid
Malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Podcast CeritaSenja mengudara seperti biasa, tapi ada sesuatu yang berbeda. Episode kali ini membawa suasana mencekam yang sulit diabaikan. Arman, sang host, memperkenalkan narasumber yang mengaku sebagai seorang masinis veteran. Suara pria itu serak, terdengar lelah seakan-akan setiap kata yang keluar penuh dengan kenangan buruk.
"Banyak yang tidak tahu," pria itu membuka cerita, "di jalur kereta, ada penumpang yang tak terlihat. Mereka yang seharusnya sudah lama pergi, tapi tidak pernah benar-benar pergi."
Arman terdiam, membiarkan suasana hening mengisi jeda. Pria itu melanjutkan dengan cerita yang semakin membuat pendengar merinding.
"Ada satu malam... malam yang tak akan pernah bisa kulupakan." Suara pria itu menegang, tercekik oleh ingatannya. "Malam itu, tepat sebelum tikungan yang dikenal berbahaya di jalur kereta, aku melihatnya. Seorang wanita. Gaun putihnya lusuh, berlumuran darah. Dia berdiri di tengah rel, matanya kosong... tapi penuh dendam."
Arman, yang biasanya penuh pertanyaan, hanya mendengarkan. Napasnya terdengar pelan di mikrofon. Pria itu melanjutkan, suaranya lebih rendah.
"Aku menarik rem. Kereta mendesing dengan suara logam yang mencakar... tapi terlambat. Tubuhnya terseret di bawah lokomotif." Suara pria itu seolah-olah tercekik oleh bayangan yang dia coba lupakan. "Aku turun untuk memeriksa... tapi tidak ada apa-apa. Rel itu kosong. Tak ada tubuh. Tak ada darah. Tapi aku bisa merasakannya. Dia ada di sana, memperhatikanku."
Setiap kali pria itu melewati jalur tersebut, wanita itu selalu muncul lagi. Dan setiap kali, jaraknya semakin dekat, semakin nyata. Wajahnya semakin jelas---mata yang kosong namun penuh amarah, bibir yang bergetar seperti ingin berkata sesuatu yang tak pernah tersampaikan.
Podcast tersebut langsung viral, menyebarkan ketakutan di antara pendengar. Beberapa orang percaya cerita itu, tetapi yang lainnya menganggap itu hanya trik cerita horor belaka.
 Namun, tidak lama setelah podcast tersebut rilis, pihak PT. Kereta Setia Jaya (KSJ) mengeluarkan pernyataan resmi: pria yang mengaku sebagai masinis itu bukan pegawai mereka. Mereka menyebutnya sebagai "masinis gadungan." Tidak ada catatan tentang dirinya. Tidak ada kecelakaan seperti yang dia sebutkan.