Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Arti Pertemanan di Dunia Maya? Sebuah Renungan tentang Blog Kompasiana

2 Oktober 2024   04:58 Diperbarui: 2 Oktober 2024   05:07 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara filsafat, pertemanan adalah interaksi yang melibatkan pengakuan atas eksistensi satu sama lain sebagai individu yang unik. Filsuf eksistensialis Jean-Paul Sartre berpendapat bahwa manusia sering kali memanfaatkan atau mengobjektifikasi satu sama lain dalam hubungan. 

Dalam konteks Kompasiana, hal ini bisa terjadi ketika pertemanan dimanfaatkan untuk mengumpulkan penilaian atau like, alih-alih mengedepankan ketulusan.

Namun, Aristoteles menawarkan pandangan yang lebih optimis. Menurutnya, pertemanan yang tertinggi adalah yang didasarkan pada kebaikan. Ini berarti bahwa pertemanan di Kompasiana bisa menjadi sarana saling mendukung dalam mencapai kebajikan---seperti mendorong kreativitas dan memberikan kritik membangun---daripada sekadar mencari pengakuan.

Relasi Digital dan Kedalaman Pertemanan

Dalam teori sosial kontemporer, seperti konsep Network Society yang dikemukakan oleh Manuel Castells, interaksi digital sering kali lebih dangkal dibandingkan dengan hubungan di dunia nyata. 

Komunikasi cepat dan impersonal menciptakan ilusi kedekatan tanpa keterlibatan emosional yang mendalam. Di Kompasiana, hal ini tercermin dalam interaksi berupa komentar, like, dan fitur pertemanan yang lebih cenderung superfisial.

Namun, Kompasiana juga menawarkan peluang unik untuk memperdalam hubungan jika kita mengelola interaksi dengan bijak. Ketika pertemanan digunakan untuk saling mendukung dalam proses kreatif dan berbagi ide, platform ini dapat menjadi ruang di mana solidaritas berbasis karya benar-benar tumbuh. Di sinilah pertemanan bisa menjadi lebih dari sekadar angka popularitas, melainkan suatu jaringan yang mendorong kolaborasi sejati.

Kompetisi atau Kolaborasi?

Pada akhirnya, kita dihadapkan pada pilihan: berteman untuk bersaing atau berkolaborasi? Dalam konteks Kompasiana, di mana tulisan kita berkompetisi untuk menjadi yang paling populer, kita perlu bertanya: apakah kita berteman demi keuntungan pribadi atau untuk mendukung sesama penulis? Kompetisi bukanlah sesuatu yang buruk, asalkan dilihat sebagai peluang untuk saling memotivasi, bukan untuk menjatuhkan.

Seperti yang dinyanyikan oleh Bang Rhoma Irama, "Mencari teman memang mudah untuk bersenang-senang, namun sulit untuk membantu memecahkan masalah." Ini relevan di Kompasiana: apakah kita hanya hadir saat teman meraih sukses, atau juga ketika mereka membutuhkan dukungan?

Kesimpulan: Refleksi Makna Pertemanan di Era Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun