Dari percakapan yang menyentuh hati itu, mereka berdua menemukan titik terang. Ryan menawarkan solusi: "Bagaimana kalau kita bersama-sama mengembangkan komunitas di sini? Kau bisa membangun kafe, tapi mari kita sisakan sebagian lahan untuk kebun edukasi bagi warga. Kita bisa ajak anak-anak muda belajar bertani dan menghargai alam."
Arif tersenyum lebar, merasa lega. "Itu ide yang bagus, Ryan. Terima kasih sudah membukakan mataku. Aku setuju."
Dari konflik kecil itu, lahir inisiatif baru. Keduanya bekerja sama, bukan hanya untuk kepentingan bisnis pribadi, tetapi demi kesejahteraan seluruh kota. Di lahan Ryan yang tetap subur, berdiri kafe yang menjadi tempat pertemuan warga, sekaligus kebun edukasi yang menginspirasi generasi muda.
Mereka berdua belajar bahwa nilai kemanusiaan, rasa saling menghormati, dan keadilan jauh lebih penting daripada ambisi pribadi. Dan dari sana, kota kecil mereka tumbuh, dengan semangat kebersamaan yang lebih kuat dari sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H