Bu Rini merenung sejenak. "Tapi apa yang bisa kita lakukan? Keputusan sudah diambil oleh mereka yang berkuasa."
Pak Adi tersenyum tipis. "Mungkin kita tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi, tapi kita bisa belajar dari situasi ini. Setidaknya, kita bisa mendidik anak-anak kita tentang pentingnya penggunaan bahasa yang benar dan bertanggung jawab."
Malam semakin larut, tetapi diskusi mereka masih berlanjut dengan penuh semangat. Pak Adi dan Bu Rini sadar bahwa dunia politik sering kali penuh dengan permainan kata dan intrik, namun mereka tetap percaya bahwa nilai-nilai seperti kejujuran dalam berbahasa dan tanggung jawab dalam komunikasi harus tetap dijaga.
Saat Pak Adi mematikan televisi dan meletakkan cangkir tehnya yang sudah kosong, ia berujar, "Mari kita tidur, Bu. Besok kita lanjutkan lagi dengan mengajarkan anak-anak di sekolah tentang pentingnya bahasa yang baik dan benar."
Bu Rini tersenyum dan mengangguk, merasa tenang karena di tengah hiruk-pikuk politik dan kontroversi yang melanda, mereka masih bisa memberikan kontribusi melalui pendidikan dan kecintaan pada bahasa. Mereka tahu bahwa meskipun paham politik sering kali berubah dan penuh warna, prinsip-prinsip dasar bahasa yang baik dan benar harus tetap dipertahankan dan dihargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H