Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Baron Sekeber Gage Go! #2

11 September 2017   02:15 Diperbarui: 11 September 2017   02:52 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jinten sudah jauh berjarak.

Tiba-tiba Suli dikejuti oleh sosok laki-laki asing dari semak-semak arah samping!

Polah laki-laki itu kesetanan. Terhuyung-huyung. Pura-pura mabuk kehausan. Celoteh dari bibirnya, "Hmh, hauuusss!  Aku hauuusss! Oh, air, air! Itu aiiiiir!!!"

Tanpa permisi ia sambar mulut buyung. Dan, diteguk airnya.

Kontan tubuh Suli ikut tergoncang.

Ribut. Tarik-menarik. Tahan Suli, "Huh, jangan seperti ini! Di sendang itu kan ada air, to!!!"

Laki-laki itu cuek saja. Hingga buyung Suli pun jatuh. Terbentur batu. Pecah berkeping-keping.

"Aduh, buyungnya jatuh," nyinyir datar laki-laki. Malah tak acuh telah bersalah. Permisivisme, egois dan semena-mena.

            Sementara Suli terbelalak. Jeritnya, "Hah, celaka! Buyungku satu-satunya pecah?!!! Wooo, tidak tahu aturan!!!" Suli mengamuk. Melempari si pembikin onar dengan perca-perca buyung. "Huuu, kamu ini bikin perkara saja. Betapa marahnya Simbok. Wong air dinanti-nanti untuk minum kok buyungnya kamu pecahkan. Terus bagaimana aku, ha?! Benar-benar menyebalkan, kamu!!!"

            "Ohhh. Mmm. Maafkan aku, manis. Aku tak sengaja," rayu alibi laki-laki yang sedari tadi telah menyadap pembicaraan Suli-Jinten. Dan, sengaja hendak memanfaatkannya. Untuk 'memperkosa' jiwanya.

"Ngawur! Wong namaku Suli kok diundang Manis. Manis itu tetanggaku!" bentak Suli polos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun