Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inikah Kamus Bahasa Binatang Sulaiman Itu?

17 November 2024   21:58 Diperbarui: 17 November 2024   22:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luar biasa! Di sana kita juga akan tersuguhi kemampuan berbicara para petani dengan sapi atau kerbaunya itu.

Ketika petani (pembajak) menghendaki belok kiri, maka dia cukup berbicara, “Her.. her... her...”. Sebaliknya, disaat hendak belok kanan maka petani itu cukup berujar, “Gio... gio... gio...”. Maka bermanuverlah si sapi atau si kerbau itu sesuai maksud tuannya.  

Lagi, pada waktu pekerjaan membajak selesai atau telah dihentikan. Dan, sapi atau kerbau-kerbau itu selesai pula dimandikan di empang sekitar sawah, maka segera petani bergegas hendak pulang mengistirahatkan sapi juga dirinya.

Tapi, blaik! Seperti layaknya anak kecil saja. Ketika mau diajak pulang itu, terkadang ada saja ulah sapi atau kerbau yang sudah dengan susah-susah dibersihkan malahan main tanah, menggaruk-garukkan tubuhnya di tanah lagi.

Nah, bagaimana cara melarang main tanah sapi-sapi atau kerbau-kerbau itu oleh petani itu? Yup. ialah cukup dengan nada agak teriak (maklum karena perintah larangan) sembari berucap, “Isilo!...”.

Dan, hebatnya! Dengan kata-kata itu, berhentilah aktifitas main tanah mereka, si sapi dan si kerbau itu. Lucu, kan?

Sekarang, pertanyaan pamungkasnya yaitu, inikah jejak-jejak tersisa dari kamus hewan ala Nabi Sulaiman itu? Ataukah itu juga hanya implikasi dari rumus S-R itu?***

Sumber Bacaan: Bey Arifin, Ringkasan Cerita Al-Qur’an, Surabaya, PT.Alma’arif: 1971.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun