Gerak nyata adalah, tidak hayal tidak juga ragu. Tidak takut dan tidak memiliki sikap semua itu, sebagai penghalang apa saja dari sesuatu yang ingin diraihnya. Syarat diraihnya semua harapan adalah, menghilangkan keempat hal tersebut, dan itu tidaklah mudah. Namun semua itu tidak mustahil juga, saat kita konsisten dalam melakukannya.
Antara gerak dan pelaku semestinya bersatu. Geraknya adalah gerak sang pelaku itu. Pandangannya, pendengarannya, ucapannya, tidak lain ada pada seseorang yang menyadarai waktu kekiniannya.Â
Ia yang terus berusaha, menghidupkan kesadarannya. Kesadaran yang hidup adalah, pengakuan akan ketidak tahuan, maka ia pun melakukan sebuah pengamatan.Â
Pengamatan bentuk seseorang ingin mengenali. Inilah ajaran, inilah syarat-syarat sebuah pengamatan dalam penelitian, dari sesuatu yang tidak dimengerti, inilah gerak raga dan diamnya pikiran. Penyatuan dua dimensi dalam kesepakatan dan saling bekerja sama.Â
Dari semua ini, akan melahirkan sikap seperti rendah hati, rasa syukur, prestasi dan kesehatan yang arahnya pada kesuksesan juga nasib. Dicintai banyak orang, memberikan manfaat, dan dapat dijadikan sebagai panutan.
Contoh menyadari gerak seperti: Seseorang akan menggerakan tangan, dan melakukan pekerjaan, pada saat rumah kotor, maka pikiranpun memerintah untuk membersihkan. Ia tidak mengabaikan perintah pikiran, dan melihat ruangan berantakan. Maka ia pun membersihkan! Kemudian  tangannya bergerak menyapu halaman dan merapihkan sesuatu yang tidak di tempatnya, saat tangan memegang sapu, maka pikiran ada pada sapu yang sedang dipegangnya itu.
Jadi ia berusaha, agar pikiran selalu menyerta pada apa yang sedang dikerjakan. Pikiran tidak kemana-mana, tetap disitu inilah gerak sadar yang dimaksud. Kata menyadari gerak adalah, pikiran dan apa yang sedang dikerjakan berjalan secara bersamaan. Sehingga yang dikerjakan pun sesuai, dengan hasilnya yang maksimal karena fokus.
Pikiran menjadi terarah. Karena sudah berlatih menghidupkan kesadaran, berikutnya setiap gerakan apapun dari anggota raga, telah tersadari. Â
Panca indra adalah anggota, bagian raga yang karenanya juga, berefek pada keseluruhan hidup kita.Â
Inilah pentingnya bergerak. Jika kesadaran akan sesuatu bersifat positif yang bersumber dari kebenaran, maka raga dan pikiran semestinya saling bekerja sama.
Keduanya mustahil tidak sejalan dan tidak beriringan. Jika kita tidak mampu memenuhi melakukan hal tersebut, sama halnya kita berbuat tidak adil, terhadap diri kita sendiri.
Inilah dikatakan pada saatnya mulut, tangan, hidung mata dan lainya semua akan bersaksi. Penyaksian tersebut bukan hanya menunggu setelah tiadanya kita nanti, melainkan kita melatih menyadarkan semuanya, dari saat ini, dan ini merupakan bagian dari memaafkan diri.Â