Catatan Rania: Pagi ini satu orang datang padaku mulai berkaca, yang karenanya membuat Aqila muntah seketika.
Melihat itu Aqila kembali mual. Kemudian ia konsultasikan  kepada Ratu gurunya yang tawadhu itu.
 "Apa yang terjadi pada Rania sebenarnya?" mendengar itu Ratu tertawa.
 "Katakan apa yang terjadi?" Aqilah kembali bertanya dengan penuh penasaran
"Sungguh orang-orang di sekitar Rania, lebih mengerti ketimbang Rania sendiri." mendengar itu Aqila kembali terkejut."
"Benarkah?"
"Bagaimana mungkin orang di luar diri akan memahami, jika sang empunya diri saja tak kuasa menolong diri. Tolonglah diri terlebih dahulu, setelah mampu mendamai dengan diri, barulah seseorang akan mampu memberikan solusi, bagi orang-orang di sekitarnya itu."
"Sungguh mustahil seseorang mampu mendamaikan orang lain, jika ia sendiri masih meribetkan dirinya sendiri. Sejatinya diri adalah, ia yang mampu mengobati dirinya sendiri, bukan menjadikan seseorang atau sekitar sebagai gangguan yang merupakan beban, itu yang terpenting sayang." Sambung Ratu.
"Lantas ada apa dengan Rania?" Aqila kembali bertanya.
"Ia tidak begitu mengerti bahwa, sumber masalah yang sebenarnya adalah dirinya sendiri. Hayalan telah menciptakan cermin pada dirinya yang berlapis-lapis, sehingga menjadikan jebakannya sendiri. Itulah derita yang telah kita semua ciptakan." Mendengar penjelasan Ratu  Aqila pun muntah kembali.
                                   Selesai