Mohon tunggu...
Khodijah
Khodijah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Oknum Guru

30 Agustus 2023   09:56 Diperbarui: 30 Agustus 2023   10:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi saat sedang duduk santai bersama suami kami membuka TV. berita pertama, kita dengar 14 siswi digunduli seorang guru hanya sebab  tidak memakai ciput, alias dalaman kerudung.

Mendengar hal itu saya yang kebetulan sebagai guru, tentu tidak bisa terima hal itu.

Ajaran apa ?
Aturan yang bagaimana?
Dimana kemanusiaan?

Aku nyatakan pelaku itu bukanlah sebagaimana sikap guru. Karena sejatinya guru layak untuk diguguh.

Ibarat pintu, pelaku itu telah berkarat. Karena pemikirannya yang rapuh. Perlu pemberian minyak agar lentur dan tidak kaku.

Ajaran itu adalah cinta. Bukan apa yang menjadi maunya. Kalau soal ciput, dengan alasan rambut sebagai aurat tidak boleh terlihat. Lantas kenapa bapak itu malah membuka kerudung, dan memegang rambut yang bukan muhrim?

Apakah aturan hanya berlaku untuk yang lain?
Sementara untuk yang terkait, bebas?
Apa namanya itu, kalau bukan suatu pelanggaran juga?

Bagaimana ajaran bisa diterima, jika gurunya sakit jiwa?
Perlu udara segar untuknya. Agar pintunya yang tertutup, dapat merasakan semilir angin, jika tidak! Selamanya ia akan menjadi masalah bagi semua muridnya.

Bukalah pintu ketika pagi. Lantas tutuplah kembali ketika senja.
Jika sebuah rumah hanya terbuka saja. Ataupun tertutup selalu, dalam satu situasi, lantas bagaimana caranya penghuni bisa keluar masuk?

Semoga ini bisa menjadi bahan renungan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun