Mohon tunggu...
Khodijah
Khodijah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aku Anak Gembala

18 Agustus 2023   08:16 Diperbarui: 18 Agustus 2023   08:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hakikat penggembala adalah, prihal memelihara. Menggembala bukan hanya hewan peliharaan. Sebenarnya apa pun bisa digembala dan dipelihara. Banyak sekali yang bisa dipelihara kita dalam kehidupan ini.

Segala sesuatu yang dipelihara, akan menghasilkan sesuatu yang indah dan bermanfaat. Bila sebuah rumah terawat dan terpelihara, maka damailah rasa penghuninya. Bila kambing terpelihara, maka akan menambah jumlah, yang berkahnya dapat dinikmati penggembala sendiri.

Seseorang yang sedang menggembala, dalam melakukan penggembalaannya tentu saja dibutukan yang namanya ketekunan, kesiagaan dan pengalaman. Hanya sang penggembala lah yang merasakan kendala. Sekalipun setiap kendala dapat dilalui.

Merawat pikiran sama sebagaimana kita menggembala juga. Melakukannya memang tidak sebagaimana perawatan dan memelihara yang lainnya, karena pikiran tidak berwujud. Siapa pun yang melakukan terkadang menghadapi berbagai macam jebakan yang cukup curam. Di sini perlu kehati-hatian.

Yang perlu dilakukan dalam merawat pikiran adalah, perlu yang namanya kesadaran. Menyadari setiap geraknya. Terkadang gerakan tersebut liar, tidak beraturan, juga lompat-lompat seperti bajing lompat. Tidak masalah, lakukan saja pengamatan, di sini butuh kefokusan

Melakukan perawatan pada pikiran cukup dengan cara memperhatikan gerakannya. Sadari saja tanpa memutus ataupun mengalihkan pandangan, pada yang lainnya. Ketika seseorang dapat melihat peliharaannya, maka prilakunya akan menjadi indah. Jika pun tidak, tidak perlu merasa khawatir, karena setiap pemelihara memiliki batas kemampuan, atau kadarnya masing-masing tidak sama.

Memutus yang dimaksud seperti, ketika pikiran yang muncul bagimu adalah sesuatu yang tidak perlu, seperti hal jorok, ataupun hal remeh. Cukup lihat saja kemunculannya itu. Tanpa memberi catatan. Seperti "Oo ini jelek. Oo ini bagus." Tidak begitu, melainkan cukup dilihat.

Penglihatan sang pemelihara terhadap peliharaan, dapat mengantar keteraturan dalam perjalanan hidup. Hingga sang pelaku dapat bersikap dan mandiri.

Begitu selalu, lihat saja terus. Terkadang geraknya tidak jelas dan melamban. Lakukan saja seperti itu selalu.

Gerak kemunculan pikiran kita tidak untuk diabaikan. Jika tidak! selamanya seseorang tak akan mengenal. Saat seseorang memperhatikan gerak pikirannya, pada saat yang sama ia telah melihat dirinya sendiri. Tidak ada salahnya jika letih, hiburlah diri sesekali, agar lebih rilaks dan melakukannya bukan lagi karena ambisi.

Hal tersebut membuat seseorang sibuk hanya dengan diri, yang sebabnya fokus pada peliharaan. Sekiranya mereka paham begitu sulitnya memelihara peliharaan, mereka pun tidak akan pernah mengabaikan, dan membuang kesempatan. Karena bagi sang pemelihara itulah yang terpenting dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun