Mohon tunggu...
Khodijah aliya
Khodijah aliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Khodijah Aliya (43223010197) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia Pendekatan Robert Klitgaard dan Jack Bologna

21 November 2024   23:25 Diperbarui: 21 November 2024   23:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaku merasa bahwa kesalahan ada pada sistem yang tidak mendukung mereka secara finansial atau profesional.

Contoh: Pegawai yang menggelapkan dana perusahaan dengan alasan tidak ada sistem insentif yang memadai.

Cara Mengatasi Rasionalisasi

-Meningkatkan kesadaran etika melalui pelatihan integritas bagi pegawai dan pejabat publik.

-Menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini melalui pendidikan formal.

-Menegakkan hukum secara adil dan konsisten untuk menunjukkan bahwa korupsi tidak dapat diterima dalam kondisi apa pun.

Strategi Memberantas Korupsi Menurut Bologna

Pendekatan Bologna menekankan pada pengurangan elemen-elemen Fraud Triangle:

  • Mengurangi Tekanan: Meningkatkan kesejahteraan pegawai, memberikan gaji yang layak, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
  • Menghilangkan Kesempatan: Memperkuat sistem pengawasan, menerapkan teknologi transparansi seperti blockchain, dan meningkatkan kontrol internal.
  • Mengubah Rasionalisasi: Edukasi moral, pelatihan etika, dan pemberian sanksi tegas untuk mencegah pembenaran terhadap korupsi.

MENGAPA TERJADI KORUPSI DI INDONESIA ?

Korupsi di Indonesia terjadi karena berbagai faktor yang saling terkait, baik dari sisi individu, budaya, kelembagaan, maupun sistem sosial dan politik. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa korupsi masih marak di Indonesia:

1. Faktor Sistemik dan Kelembagaan

  • Birokrasi yang Rumit dan Tidak Efisien

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun