Mohon tunggu...
Khodijah aliya
Khodijah aliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Khodijah Aliya (43223010197) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

24 Oktober 2024   01:54 Diperbarui: 24 Oktober 2024   02:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesimpulan

Identitas yang digambarkan dalam ketiga poin ini mencerminkan nilai-nilai kebijaksanaan, empati, dan interdependensi yang sangat penting dalam masyarakat. Dengan mengadopsi sikap ini, individu tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan diri mereka sendiri, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih mendalam dan berarti dengan orang lain. Ini pada gilirannya memperkuat komunitas melalui pengalaman bersama dan saling mendukung, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan harmonis. Sikap ini mendorong kita untuk terus belajar, memahami, dan menghargai perbedaan, serta memperkuat ikatan sosial yang esensial bagi kemajuan bersama.

Pemikiran dan filosofi Raden Mas Panji Sorrokartono?

Berikut adalah pengembangan lebih lanjut mengenai pemikiran dan filosofi Raden Mas Panji Sosrokartono:

1. Being and Time Lifeworld

Penjelasan Lebih Dalam: Konsep "lifeworld" mengajak individu untuk menyadari bahwa pengalaman hidup mereka dibentuk oleh konteks sosial, budaya, dan historis. Sosrokartono menekankan pentingnya memahami hubungan antara individu dan masyarakat, serta bagaimana interaksi ini mempengaruhi perkembangan pribadi. Dengan kesadaran ini, individu dapat berkontribusi lebih berarti dalam masyarakat dan memahami posisi mereka dalam konteks yang lebih luas.

2. Sugih Tanpa Bandha

Aplikasi dalam Kehidupan: Pandangan bahwa kekayaan sejati berasal dari kebijaksanaan dan hubungan sosial dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini mendorong orang untuk mengejar pengetahuan dan pengalaman yang memperkaya batin, serta membangun jaringan yang positif. Dalam praktiknya, ini berarti lebih menghargai waktu bersama keluarga dan komunitas daripada mengejar materi semata.

3. Digdaya Tanpa Aji

Makna dalam Kepemimpinan: Filosofi "kuat tanpa kekuatan" sangat relevan dalam konteks kepemimpinan. Pemimpin yang digdaya bukan karena otoritas, tetapi karena pengaruh positif dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain. Ini mendorong pendekatan kepemimpinan yang lebih inklusif dan berfokus pada kolaborasi serta pemberdayaan orang lain

4. Aji Tekad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun