Mohon tunggu...
Khodijah aliya
Khodijah aliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Khodijah Aliya (43223010197) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

24 Oktober 2024   01:54 Diperbarui: 24 Oktober 2024   02:18 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harmoni dalam Komunitas: Dengan mengedepankan kepedulian tanpa pamrih, masyarakat dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis. Ketika setiap individu merasa diperhatikan dan didukung, itu akan mengurangi konflik dan meningkatkan kerukunan.

Kesimpulan

Filosofi "Ilmu Kantong Bolong" yang diusung oleh Raden Mas Panji Sosrokartono memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kepedulian, empati, dan pengorbanan. Dengan mengutamakan nilai-nilai ini, kita tidak hanya memperkaya kehidupan pribadi kita, tetapi juga memperkuat jaringan sosial yang dapat memberikan dukungan dalam berbagai aspek kehidupan. Sosrokartono mengajak kita untuk menjalani hidup dengan integritas, berbagi tanpa pamrih, dan menciptakan masyarakat yang saling mendukung, harmonis, dan beradab. Melalui sikap ini, kita dapat mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang, membangun dunia yang lebih baik untuk semua.

Apa itu kepemimpinan ?

Kepemimpinan budaya Jawa memiliki karakteristik yang mendalam dan berakar pada nilai-nilai sosial serta filosofi hidup yang telah ada sejak lama. Berikut adalah pengembangan dari ciri-ciri kepemimpinan tersebut:

1. Kebijaksanaan (Wicaksana)

Pemimpin yang bijaksana tidak hanya membuat keputusan berdasarkan data atau fakta, tetapi juga mempertimbangkan aspek emosional dan sosial. Mereka mampu melihat konteks dan implikasi dari setiap tindakan, serta mengedepankan dialog untuk mencari solusi yang inklusif. Kebijaksanaan ini sering kali mencakup kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan kesalahan masa lalu.

2. Rendah Hati (Andhap Asor)

Sikap rendah hati bukan hanya tentang kesederhanaan, tetapi juga kemampuan untuk menerima kritik dan masukan. Pemimpin yang rendah hati lebih mudah diakses oleh masyarakat, sehingga menciptakan hubungan yang lebih dekat. Mereka menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan tentang kekuasaan, tetapi tentang pengabdian kepada orang lain.

3. Kepemimpinan Melalui Teladan (Surya Tumpah)

Pemimpin yang baik mempraktikkan apa yang mereka ajarkan. Keteladanan ini mencakup disiplin, kerja keras, dan kejujuran. Dengan menjadi contoh nyata, pemimpin dapat menginspirasi masyarakat untuk mengikuti nilai-nilai yang dipegangnya, membangun rasa saling percaya dan penghormatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun