Mohon tunggu...
Khodijah aliya
Khodijah aliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Khodijah Aliya (43223010197) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

24 Oktober 2024   01:54 Diperbarui: 24 Oktober 2024   02:18 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakteristik: Jawi Bares mencerminkan sikap jujur dan terbuka. Individu yang memiliki perilaku ini cenderung langsung dalam berkomunikasi, tidak menyembunyikan informasi, dan bersikap apa adanya. Jawi Bares adalah sosok yang berani dan penuh semangat juang. Ia tidak takut menghadapi risiko demi keadilan. Keberaniannya sering kali diiringi dengan rasa empati terhadap sesama, sehingga ia tidak hanya berjuang untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan orang banyak.

Dampak Sosial: Kejujuran ini membangun kepercayaan dalam hubungan sosial, memperkuat interaksi antarindividu dan komunitas. Dalam konteks kepemimpinan, sikap ini dapat mendorong transparansi dan akuntabilitas dan Perilaku Jawi Bares dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk berani melawan ketidakadilan. Sikapnya yang tegas dapat mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial dan politik. Dalam konteks yang lebih luas, dia mewakili suara masyarakat yang terpinggirkan.

2. Jawi Deles (Benar/Tidak Berubah-Ubah)

Karakteristik: Jawi Deles menggambarkan konsistensi dalam tindakan dan pendapat. Individu dengan perilaku ini berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang diyakini, serta tidak mudah terpengaruh oleh tekanan atau perubahan situasi. Dan Jawi Deles mencerminkan kebijaksanaan dan kedalaman pemikiran. Ia mampu melihat berbagai sudut pandang dalam sebuah permasalahan, sehingga keputusan yang diambilnya sering kali didasarkan pada pertimbangan yang matang. Kesabarannya menjadi modal utama dalam menghadapi berbagai konflik.

Dampak Sosial: Sikap ini menciptakan stabilitas dalam masyarakat, di mana individu dihargai karena konsistensi dan integritasnya. Dalam konteks hubungan sosial, hal ini mengurangi kebingungan dan konflik karena kejelasan dalam sikap dan keputusan dan Tokoh ini berperan penting dalam membangun dialog dan pemahaman di tengah masyarakat yang beragam. Sifat reflektifnya mendorong orang lain untuk berpikir kritis dan tidak terburu-buru dalam bertindak, yang sangat penting dalam menghindari konflik yang tidak perlu.

3. Jawi Sejati (Sejati Bukan Drama)

Karakteristik: Jawi Sejati mencerminkan keaslian dan ketulusan. Perilaku ini menekankan pentingnya menjadi diri sendiri tanpa berpura-pura atau berdrama. Individu yang berperilaku Jawi Sejati berkomitmen pada nilai-nilai kejujuran dan integritas dan Jawi Sejati adalah simbol integritas dan kejujuran. Ia selalu berpegang pada prinsip moral, tidak tergoda oleh kekuasaan atau materi. Kesetiaannya pada nilai-nilai kebaikan membuatnya menjadi teladan bagi banyak orang.

Dampak Sosial: Perilaku ini mendorong hubungan yang otentik dan mendalam antara individu, menciptakan lingkungan sosial yang suportif dan saling menghargai. Dalam kepemimpinan, Jawi Sejati mengarah pada kepemimpinan yang tulus dan berorientasi pada pelayanan dan Perilaku Jawi Sejati menekankan pentingnya moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam masyarakat yang sering kali diwarnai oleh korupsi dan ketidakadilan, sikapnya dapat menjadi pendorong untuk memupuk kejujuran dan keadilan. Ia menunjukkan bahwa ketulusan dan integritas adalah pondasi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Kesimpulan

Ketiga identitas perilaku ini---Jawi Bares, Jawi Deles, dan Jawi Sejati---merupakan refleksi dari nilai-nilai inti dalam budaya Jawa. Mereka menekankan kejujuran, konsistensi, dan keaslian, yang sangat penting dalam membangun hubungan yang harmonis dan kepercayaan dalam masyarakat. Dengan mengadopsi perilaku ini, individu dapat berkontribusi pada pembentukan komunitas yang lebih baik dan beradab.

Ketiga tokoh ini, Jawi Bares, Jawi Deles, dan Jawi Sejati, saling melengkapi dalam menggambarkan idealisme yang dapat diadopsi oleh masyarakat. Mereka menunjukkan bahwa keberanian, kebijaksanaan, dan integritas adalah tiga pilar yang harus dimiliki dalam menjalani kehidupan. Melalui karakter-karakter ini, Raden Mas Panji Sosrokartono mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sebagai upaya untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun