Kesamaan dalam Inspirasi dari Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama besar yang menekankan pentingnya kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam. Pemikirannya banyak mengkritik praktik-praktik yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang murni. Dalam hal ini, baik Muhammadiyah maupun Wahabi sama-sama mengambil inspirasi dari gagasan beliau, seperti:
1. Penolakan terhadap bid'ah (inovasi dalam agama):Â
Kedua gerakan ini berusaha membersihkan ajaran Islam dari unsur-unsur tambahan yang tidak memiliki dasar syar'i.
2. Pentingnya tajdid (pembaruan):Â
Ibnu Taimiyah mendorong umat Islam untuk terus memperbaharui pemahaman mereka terhadap Islam sesuai dengan konteks zaman, tanpa meninggalkan prinsip dasar agama.
Perbedaan Pendekatan Muhammadiyah dan Wahabi
Namun, meskipun memiliki inspirasi yang sama, Muhammadiyah dan Wahabi memiliki pendekatan yang sangat berbeda:
1. Konteks Sosial dan Budaya
Muhammadiyah: Berdiri di Indonesia, organisasi ini berhadapan dengan keberagaman budaya dan agama. Oleh karena itu, Muhammadiyah lebih akomodatif terhadap budaya lokal selama tidak bertentangan dengan syariat. Contohnya, Muhammadiyah menerima praktik adat yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
Wahabi: Lahir di Jazirah Arab, gerakan ini muncul dalam masyarakat yang homogen, sehingga pendekatannya lebih keras dalam memberantas praktik-praktik yang dianggap bid'ah, seperti ziarah kubur atau tradisi tertentu.