Kelam kabut kemudian makna
mengeras menjadi kerikilÂ
kegundahan hinaÂ
punya seorang gadis kecil
tertatih-tatih kata menghampiri kalimat
dengan harap dilipat sebagai surat
menyerupai helaan udara malam kabut
berteriak tanpa bunyi berkali-kali
hampa..
juga jantung puisi ini
hampa
meluap-luap pertanda penuh
nyatanya senyap pertanda rapuh
November 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!