Perasaan yang saya rasakan di awal mengikuti kegiatan ini adalah takut dan khawatir, mengingat program pendidikan guru penggerak ini memerlukan waktu sangat lama dengan jadwal yang cukup padat. Saya  takut tidak dapat membagi waktu antara mengikuti pendidikan guru penggerak beserta tugas-tugas yang harus dikerjakan, persiapan mengajar di kelas, melaksanakan peran sebagai ibu dan istri dan juga menyediakan waktu bagi pengembangan diri saya sendiri.
Namun, setelah  mengikuti pertemuan demi pertemuan saya merasakan dukungan dari teman-teman calon guru penggerak angkatan 10 terkhusus rekan satu kelompok belajar. Kami mengerjakan tugas bersama, berbagi ilmu dan pengalaman serta saling memberikan isnpirasi. Dan pada akhirnya suasana belajar yang menyenangkan bersama rekan calon guru penggerak yang berbeda suku dan agama menumbuhkan kekuatan dan motivasi untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan calon guru penggerak ini dengan baik.
Feeding (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya dapatkan dari Modul 1.1, Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan adalah"menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Dalam konsep ini, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Proses menuntun dapat dilakukan dengan menerapkan tri sentra pendidikan yaitu ingarso sangtulodo, ingmadya mangunkarso tut wuri handayani.
Pendidikan yang guru berikan berorientasi pada anak dengan memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan. Salah satu contohnya dengan bermain sambil belajar atau belajar sambal bermain. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara bahwa "Permainan anak, itulah pendidikan". Kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegraskan dengan pola permainan.
Setelah mendalami pemikiran KHD dalam pendidikan, kami menyadari bahwa pembelajaran akan menjadi efektif ketika mampu memberikan bimbingan kepada peserta didik dengan kesabaran, ketulusan, keikhlasan dan mengutamakan kepentingan peserta didik. Kami semakin mendalamiya setelah melalui diskusi dengan teman-teman CGP, fasilitator, dan instruktur dalam berbagai ruang kolaborasi, hal tersebut membantu kami memahami peran kami sebagai pendidik yaitu sebagai seorang penuntun yang sesuai dengan kodrat alam anak-anak. Dalam pemikiran KHD, peserta didik diharapkan dapat hidup bahagia dan mandiri di masyarakat.
Future (Penerapan)
Setelah mempelajari Modul 1.1, saya mencoba menerapkan dalam proses pembelajaran di kelas, agar tujuan pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan Kodrat zaman.. Fokus pembelajaran berpusat pada murid agar tercipta kelas yang lebih interaktif dan menyenangkan. Murid diberi kesempatan menggali potensi yang dimiliki, sehingga mereka menjadi manusia yang seutuhnya.