Mohon tunggu...
Nia Megahwita
Nia Megahwita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik yang rindu terus mengedukasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 CGP Angkatan 10 Kabupaten Mimika

15 Mei 2024   12:37 Diperbarui: 15 Mei 2024   12:54 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zoom bersama BGP Propvinsi Papua (Dok. pribadi)

" Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu" sebuah ungkapan dari Ali bin Abi Thalib menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya menulis sebab  kita manusia memiliki keterbatasan dalam mengingat sesuatu. Kita kan mudah melupakan apa yang dibaca dan didengar, sehingga menulis menjadi kegiatan yang akan meningkatkan memori otak kita.

Menuliskan kembali hal-hal yang kita pelajari akan membantu kita terhubung kembali dengan diri kita sendiri. Hal ini memberikan kesempatan kepada diri kita untuk lebih dalam lagi memahami pikiran dan perasaan kita sendiri sehingga memudahkan kita membuat tindakan lanjutan ke arah yang lebih baik.

Demikian halnya dalam menjalani pendidikan calon guru penggerak, menulis pengalaman belajar melalui jurnal refleksi dwi mingguan merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan. Dalam menulis jurnal  refleksi ini, kami menggunakan Model 4F yaitu Fact, Feeling, Finding dan Future yang dicetuskan oleh Dr. Roger Greenaway.

Fact (Peristiwa)

Kegiatan CGP Angkatan 10 resmi dimulai pada tanggal 15 Maret 2024. DIbuka oleh Kemendikbudristek Nadiem Makarim, B.A.,M.B.A dan Dirjen GTK melalui Zoom yang diikuti oleh CGP Angkatan 10  se-Indonesia. Sesi kedua kegiatan dilanjutkan oleh BGP Provinsi Papua melalui Zoom dan Live Streaming BBGP Papua. Dalam kegiatan ini, CGP diberi arahan tentang rangkaian pelaksanaan kegiatan mulai dari jadwal teknis, hingga strategi dalam mempersiapkan diri dan menjalani tugas selama mengikuti program CGP.

Kegiatan selanjutnya dilakukan secara mandiri di LMS, mempelajari Modul 1.1 tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep tentang Filosofi KHD. Forum Diskusi dilakukan secara virtual di LMS bersama rekan guru penggerak dan dipandu oleh Fasilitator bapak Qomaruddin. Pada Ruang Kolaborasi, kami melakukan diskusi secara tatap muka melalui GMeet bersama rekan guru penggerak dipandu oleh fasilitator dan didampingi oleh para pengajar praktik. Kami juga diminta untuk membuat karya berupa Demonstrasi Kontekstual. Pada Materi Eloborasi Konsep CGP dijelaskan pemahaman secara mendalam tentang Konsep Dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Relevansinya dengan pendidikan Abad 21.

GMeet  CGP Angkatan 10 Kabupaten Mimika (Dok. pribadi)
GMeet  CGP Angkatan 10 Kabupaten Mimika (Dok. pribadi)

Pada Loka Orientasi kami melakukan kegiatan secara offline pada 23 Maret 2024 dihadiri seluruh rekan calon guru penggerak Kabupaten Mimika, para pengajar praktik, BGP Provinsi Papua, Kepala Sekolah dan perwakilan dinas pendidikan Kabupaten Mimika dengan tujuan mengenalkan ekositem belajar program guru penggerak kepada para calon guru penggerak memahami alur, peran tim pendukung dan kompetensi lulusan Pendidikan.

Lokakarya CGP Angkatan 10 Kabupaten Mimika (Dok. pribadi)
Lokakarya CGP Angkatan 10 Kabupaten Mimika (Dok. pribadi)

Feel (Perasaan)

Perasaan yang saya rasakan di awal mengikuti kegiatan ini adalah takut dan khawatir, mengingat program pendidikan guru penggerak ini memerlukan waktu sangat lama dengan jadwal yang cukup padat. Saya  takut tidak dapat membagi waktu antara mengikuti pendidikan guru penggerak beserta tugas-tugas yang harus dikerjakan, persiapan mengajar di kelas, melaksanakan peran sebagai ibu dan istri dan juga menyediakan waktu bagi pengembangan diri saya sendiri.

Namun, setelah  mengikuti pertemuan demi pertemuan saya merasakan dukungan dari teman-teman calon guru penggerak angkatan 10 terkhusus rekan satu kelompok belajar. Kami mengerjakan tugas bersama, berbagi ilmu dan pengalaman serta saling memberikan isnpirasi. Dan pada akhirnya suasana belajar yang menyenangkan bersama rekan calon guru penggerak yang berbeda suku dan agama menumbuhkan kekuatan dan motivasi untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan calon guru penggerak ini dengan baik.

Kelompok Bealajar CGP Angkatan 10 Kabupaten Mimika (Dok. pribadi)
Kelompok Bealajar CGP Angkatan 10 Kabupaten Mimika (Dok. pribadi)

Feeding (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapatkan dari Modul 1.1, Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan adalah"menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Dalam konsep ini, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Proses menuntun dapat dilakukan dengan menerapkan tri sentra pendidikan yaitu ingarso sangtulodo, ingmadya mangunkarso tut wuri handayani.

Pendidikan yang guru berikan berorientasi pada anak dengan memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan. Salah satu contohnya dengan bermain sambil belajar atau belajar sambal bermain. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara bahwa "Permainan anak, itulah pendidikan". Kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegraskan dengan pola permainan.

Setelah mendalami pemikiran KHD dalam pendidikan, kami menyadari bahwa pembelajaran akan menjadi efektif ketika mampu memberikan bimbingan kepada peserta didik dengan kesabaran, ketulusan, keikhlasan dan mengutamakan kepentingan peserta didik. Kami semakin mendalamiya setelah melalui diskusi dengan teman-teman CGP, fasilitator, dan instruktur dalam berbagai ruang kolaborasi, hal tersebut membantu kami memahami peran kami sebagai pendidik yaitu sebagai seorang penuntun yang sesuai dengan kodrat alam anak-anak. Dalam pemikiran KHD, peserta didik diharapkan dapat hidup bahagia dan mandiri di masyarakat.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari Modul 1.1, saya mencoba menerapkan dalam proses pembelajaran di kelas, agar tujuan pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan Kodrat zaman.. Fokus pembelajaran berpusat pada murid agar tercipta kelas yang lebih interaktif dan menyenangkan. Murid diberi kesempatan menggali potensi yang dimiliki, sehingga mereka menjadi manusia yang seutuhnya.

Penerapan Permainan Ular Tangga dan Monopoli Dalam Pembelajaran (Dok. pribadi)
Penerapan Permainan Ular Tangga dan Monopoli Dalam Pembelajaran (Dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun