Diperlukan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah alih fungsi lahan produktif menjadi kawasan industri atau perumahan. Rehabilitasi lahan yang terdegradasi dan penerapan metode pertanian berkelanjutan, seperti pertanian organik dan agroforestri, juga penting untuk menjaga produktivitas tanah dan melestarikan ekosistem pertanian.
5. Pemberdayaan Komunitas Lokal untuk Ketahanan Pangan
Pemberdayaan masyarakat di pedesaan dapat dilakukan melalui pengembangan desa mandiri pangan serta penguatan koperasi petani untuk mempermudah akses modal,
distribusi, dan pemasaran hasil pertanian. Kerja sama antara petani, sektor swasta, dan
akademisi juga harus diperkuat guna menciptakan ekosistem agribisnis yang inovatif dan berkelanjutan.
6. Optimalisasi Indeks Ketahanan Pangan sebagai Alat Pemantauan
Peningkatan akurasi dan aksesibilitas data ketahanan pangan melalui pengembangan
Indeks Ketahanan Pangan (IKP) di tingkat daerah menjadi penting. IKP juga dapat
diintegrasikan dengan indikator global seperti Global Food Security Index (GFSI) untuk memperkuat daya saing Indonesia di tingkat internasional.
7. Mitigasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian
Pemerintah perlu fokus pada penelitian dan pengembangan varietas tanaman yang mampubertahan dalam kondisi ekstrem seperti banjir atau kekeringan. Sistem peringatan dini terkait cuaca ekstrim juga perlu diterapkan untuk membantu petani mengantisipasi risiko. Di sisi lain, praktik pertanian rendah emisi, seperti penggunaan pupuk organik dan pengelolaan limbah ramah lingkungan, harus didorong.
8. Integrasi Kebijakan Ketahanan Pangan yang Terpadu
Diperlukan koordinasi yang lebih baik antara lembaga-lembaga terkait, seperti Badan
Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Lingkungan Hidup, untuk
menciptakan kebijakan yang lebih terintegrasi. Pemerintah daerah juga perlu dilibatkan secara aktif untuk menyusun dan mengimplementasikan kebijakan yang sesuai dengankebutuhan lokal.
Dengan penerapan langkah-langkah strategis, Indonesia memiliki peluang besar untuk mempercepat transformasi sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan akses terhadap teknologi modern, pengembangan infrastruktur pertanian, dan perluasan jaringan pasar. Langkah-langkah tersebut akan mendorong efisiensi produksi, memperkuat daya saing produk pangan lokal, serta mendukung
keberlanjutan lingkungan melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu,
penguatan koordinasi antarlembaga dan keterlibatan aktif pemerintah daerah akan memastikan kebijakan ketahanan pangan berjalan lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Dengan demikian, Indonesia dapat memitigasi dampak perubahan iklim, memperkuat posisi dalam perdagangan pangan global, dan mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA