Mohon tunggu...
kheisya apr
kheisya apr Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya adalaha mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjelajahi Dua Negeri: Pengalaman Tak Terlupkan di Educom 2025

30 Januari 2025   21:32 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya, saya selalu tertarik untuk melihat dunia lebih luas. Ketika mendengar bahwa kami akan berangkat ke Singapura dan Malaysia dalam program Educom Preneur 2025, saya langsung merasa antusias. Ini bukan sekadar perjalanan wisata, melainkan kesempatan langka untuk saya dan belajar langsung dari universitas dan institusi di luar negeri.  

Selama empat hari, dari 20 hingga 23 Januari 2025, saya dan teman-teman menjalani serangkaian kegiatan mulai dari kunjungan akademik, eksplorasi budaya, hingga wisata ke destinasi terkenal di kedua negara. Ini adalah pengalaman yang tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga memperluas cara pandang saya terhadap dunia luar.  

Hari Pertama: Singapura, Negeri Futuristik yang Menawan

Petualangan kami dimulai pada dini hari. Pukul 02.30, kami sudah berkumpul di kampus Universitas Serang Raya untuk bersiap menuju Bandara Soekarno-Hatta. Meski mata masih berat, semangat saya tak padam sedikit pun. Setelah perjalanan darat selama dua jam, kami akhirnya tiba di bandara dan bersiap naik pesawat menuju Changi Airport, Singapura.  

Kita dibagi menjadi 3 Kloter penerbangan, kebetulan saya berada di kloter penerbangan pertama yang berangkat di jam 08.30. Sekitar pukul 10.00 waktu setempat, saya dan rombongan kloter pertama tiba di Changi Airport, bandara yang sering disebut sebagai salah satu bandara terbaik di dunia. Begitu keluar dari pesawat, saya langsung merasa kagum dengan arsitektur dan kebersihan tempat ini. Kami menghabiskan waktu sebentar di Jewel Changi, menikmati suasana megah yang dihiasi dengan air terjun dalam ruangan terbesar di dunia, Rain Vortex.  

Setelah menunggu semua kloter sampai di singapura, barulah kami langsung menuju city tour Singapura. Destinasi pertama adalah Merlion Park, tempat di mana patung singa setengah ikan yang menjadi simbol negara ini berdiri gagah. Pemandangan Marina Bay Sands di kejauhan menambah kesan futuristik kota ini. Saya sempat berpikir, bagaimana sebuah negara sekecil ini bisa begitu maju?  

Perjalanan berlanjut ke Garden By The Bay, yang memiliki pohon-pohon raksasa berbentuk futuristik. Saat berdiri di bawah Supertree Grove, saya merasa seolah-olah berada di dunia lain. Kami juga sempat mengunjungi area depan Universal Studios Singapore untuk berfoto dengan bola dunia ikoniknya.  

Menjelang sore, kami melewati Chinatown dan Masjid Sultan. Di Chinatown, saya melihat banyak toko yang menjual suvenir khas Singapura, mulai dari gantungan kunci hingga teh herbal. Di sekitar Masjid Sultan, nuansa Arab Street yang dipenuhi restoran dan bangunan bernuansa Timur Tengah terasa sangat unik.  

Saat malam tiba, kami bersiap meninggalkan Singapura menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah melalui proses imigrasi, kami melanjutkan perjalanan dengan bus dan tiba di Kuala Lumpur dini hari, yang dilanjutkan dengan makan malam di johor lalu berangkat kembali menuju hotel kami.

Hari Kedua: Kuala Lumpur, Perpaduan Budaya dan Modernitas  

Setelah beristirahat di Hotel Leo Palace, kami bangun pagi-pagi untuk sarapan dan bersiap menuju Universiti Teknologi MARA (UiTM). Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk mengenal sistem pendidikan di Malaysia.  

Di UiTM, kami disambut dengan hangat oleh mahasiswa dan dosen di sana. Kami berdiskusi tentang perbedaan sistem pendidikan antara Indonesia dan Malaysia, serta bagaimana teknologi komunikasi berkembang di era digital ini. Salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah bagaimana mereka memadukan teori dan praktik dalam pembelajaran, benar benar sangat keren dan hebat.  

Setelah itu, kami menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Ini adalah pengalaman yang membuka mata saya tentang peran KBRI dalam melindungi WNI di luar negeri. Saya mendengar banyak cerita tentang bagaimana mereka membantu tenaga kerja Indonesia yang menghadapi masalah di Malaysia.  

Sore harinya, kami mengunjungi beberapa ikon kota Kuala Lumpur, termasuk KLCC Twin Towers dan Dataran Merdeka. Berdiri di depan menara kembar tertinggi di dunia membuat saya merasa kecil, tetapi juga termotivasi untuk terus berkembang.  

setelah semua kegiatan selesai, ini adalah waktu santai kami para mahasiswa mengekplore makaysia, saya dan teman teman saya berkeliling ke tempat tempat yang tidak jauh dari hotel kami. memang malaysia dilihat jauh lebih indah saat dimalam hari

Hari Ketiga: Perjalanan ke Perak dan Eksplorasi Budaya  

Pagi itu, kami melakukan perjalanan ke Perak untuk mengunjungi Universiti Teknologi Petronas (UTP). Kampus ini memiliki desain arsitektur modern yang sangat menarik. UTp memili perpustakaan yang sangat amat luas. Kami belajar banyak tentang bagaimana UTP berfokus pada teknologi dan energi, serta bagaimana mereka mendidik mahasiswa untuk menjadi inovator di bidangnya. karena pada saat itu sedang ada market day, kita banyak berinterkasi dengan mahasiswa sana dan berkesemlatan membeli makanan yang mereka jual.

Setelah sesi akademik, kami melanjutkan perjalanan ke Batu Caves, salah satu tempat wisata paling terkenal di Malaysia. Untuk mencapai gua utama, kami harus menaiki lebih dari 270 anak tangga yang berwarna-warni.

Sore harinya, kami melanjutkan perjalanan ke Putrajaya, pusat pemerintahan Malaysia yang terkenal dengan gedung-gedung futuristiknya. Setelah puas berkeliling, kami mengunjungi pusat perbelanjaan untuk membeli oleh-oleh khas Malaysia, seperti cokelat, kain batik, dan teh tarik instan.  

Malamnya, kami kembali ke hotel untuk beristirahat sebelum petualangan terakhir di hari berikutnya. tapi ternyata petualangan belum berakhir, kita melanjutkan perjalan kita di hari ke-3 ini dengan mengunjungi pasar seni yang ada disana, itu adalah pasar yang menjual barang barang khas malaysia mulai dari barang, pakaian dan makanan, hari kita baru berkahir setelah mengunjungi pasar seni.

Hari Keempat: Wisata di Genting Highland dan Kepulangan

Hari terakhir kami di Malaysia diawali dengan perjalanan ke Genting Highland, sebuah kawasan wisata yang terletak di pegunungan. Suhu yang lebih sejuk dibandingkan Kuala Lumpur membuat tempat ini terasa menyegarkan. Kami mengunjungi beberapa tempat menarik di sana, termasuk pusat perbelanjaan dan area permainan.  

Setelah makan siang, kami langsung menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) untuk persiapan kembali ke Indonesia. Proses check-in dan imigrasi berjalan lancar, dan akhirnya, pesawat kami lepas landas pada pukul 19.35.  

Setelah dua jam perjalanan, kami tiba kembali di Bandara Soekarno-Hatta. Rasa lelah jelas terasa, tetapi kebahagiaan dan kenangan yang saya bawa dari perjalanan ini jauh lebih besar. Sekitar pukul 01.30 dini hari, kami tiba kembali di kampus Universitas Serang Raya, mengakhiri perjalanan yang penuh pengalaman berharga.  

Kesimpulan: Pelajaran Berharga dari Educom 2025

Educom 2025 bukan sekadar perjalanan biasa. Ini adalah pengalaman yang memperkaya wawasan saya tentang dunia, tentang bagaimana negara lain berkembang, dan tentang pentingnya menjalin hubungan akademik lintas negara.  

Dari pertemuan dengan mahasiswa dan dosen di UiTM serta UTP, saya belajar bahwa pendidikan di luar negeri memiliki pendekatan yang berbeda, tetapi tetap memiliki tujuan yang sama: menciptakan individu yang siap menghadapi tantangan global. Dari kunjungan ke KBRI, saya menyadari pentingnya peran pemerintah dalam melindungi warga negaranya di luar negeri. Dari eksplorasi kota-kota besar seperti Singapura dan Kuala Lumpur, saya belajar bahwa keberagaman budaya dan kemajuan teknologi bisa berjalan beriringan.  

Pengalaman ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar, berani keluar dari zona nyaman, dan melihat dunia dari perspektif yang lebih luas. Educom 2025 adalah perjalanan yang akan selalu saya kenang, bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga sebagai individu yang ingin terus berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun