Mohon tunggu...
kheisya apr
kheisya apr Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya adalaha mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjelajahi Dua Negeri: Pengalaman Tak Terlupkan di Educom 2025

30 Januari 2025   21:32 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari terakhir kami di Malaysia diawali dengan perjalanan ke Genting Highland, sebuah kawasan wisata yang terletak di pegunungan. Suhu yang lebih sejuk dibandingkan Kuala Lumpur membuat tempat ini terasa menyegarkan. Kami mengunjungi beberapa tempat menarik di sana, termasuk pusat perbelanjaan dan area permainan.  

Setelah makan siang, kami langsung menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) untuk persiapan kembali ke Indonesia. Proses check-in dan imigrasi berjalan lancar, dan akhirnya, pesawat kami lepas landas pada pukul 19.35.  

Setelah dua jam perjalanan, kami tiba kembali di Bandara Soekarno-Hatta. Rasa lelah jelas terasa, tetapi kebahagiaan dan kenangan yang saya bawa dari perjalanan ini jauh lebih besar. Sekitar pukul 01.30 dini hari, kami tiba kembali di kampus Universitas Serang Raya, mengakhiri perjalanan yang penuh pengalaman berharga.  

Kesimpulan: Pelajaran Berharga dari Educom 2025

Educom 2025 bukan sekadar perjalanan biasa. Ini adalah pengalaman yang memperkaya wawasan saya tentang dunia, tentang bagaimana negara lain berkembang, dan tentang pentingnya menjalin hubungan akademik lintas negara.  

Dari pertemuan dengan mahasiswa dan dosen di UiTM serta UTP, saya belajar bahwa pendidikan di luar negeri memiliki pendekatan yang berbeda, tetapi tetap memiliki tujuan yang sama: menciptakan individu yang siap menghadapi tantangan global. Dari kunjungan ke KBRI, saya menyadari pentingnya peran pemerintah dalam melindungi warga negaranya di luar negeri. Dari eksplorasi kota-kota besar seperti Singapura dan Kuala Lumpur, saya belajar bahwa keberagaman budaya dan kemajuan teknologi bisa berjalan beriringan.  

Pengalaman ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar, berani keluar dari zona nyaman, dan melihat dunia dari perspektif yang lebih luas. Educom 2025 adalah perjalanan yang akan selalu saya kenang, bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga sebagai individu yang ingin terus berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun